Manajemen Simpang Kumpulrejo Ditinjau Dari Pengaturan Lampu Lalu Lintas Dan Kondisi Geometri

Yodhanto, Bagas Aryo and , Dr.Muslich Hartadi,M.T (2014) Manajemen Simpang Kumpulrejo Ditinjau Dari Pengaturan Lampu Lalu Lintas Dan Kondisi Geometri. Thesis thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img]
Preview
PDF (Naskah Publikasi)
LAMPIRAN.pdf

Download (358kB)
[img]
Preview
PDF (Halaman Depan)
1._HALAMAN_DEPAN.pdf

Download (9MB)
[img]
Preview
PDF (Bab I)
3._Bab_1-Pendahuluan.pdf

Download (399kB)
[img] PDF (Bab II)
4._Bab_2-Tinjauan_Pustaka.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (248kB)
[img] PDF (Bab III)
5._Bab_3-Landasan_Teori.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] PDF (Bab IV)
6._Bab_4-Metode_Penelitian.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)
[img] PDF (Bab V)
7._Bab_5-Analisa_dan_Pembahasan.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img]
Preview
PDF (Daftar Pustaka)
8._Bab_6-Kesimpulan_dan_Saran.pdf

Download (44kB)
[img] PDF (Lampiran)
9._Daftar_Pustaka.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (45kB)

Abstract

Simpang Kumpulrejo merupakan bagian wilayah kota IV yang berfungsi sebagai pengembangan kegiatan berbasis pertanian, industri serta pemukiman. . Penelitian ini dilakukan karena besarnya fungsi dari akses simpang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kapasitas, tingkat kinerja simpang dan kondisi geometri simpang. Data primer yang dikumpulkan di lapangan meliputi data arus lalu lintas, hambatan samping, geometri jalan dan simpang serta data sinyal. Analisa simpang dihitung berdasarkan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI, 1997) dan Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota (PGJAK SNI, 2004). Langkah untuk mengoptimalkan kinerja simpang diperlukan pengaturan ulang dengan merubah pengaturan menjadi 3 fase, memperlebar jalan arah Kopeng dan Kota Salatiga menjadi 10 meter. Simpang eksisting termasuk dalam tingkat pelayanan F. Hal ini dibuktikan dengan tundaan lalu lintas rata-rata pendekat selatan 78.870, sedangkan pendekat barat 78.149. Derajat kejenuhan pendekat selatan 0,96 dan derajat kejenuhan pendekat barat 0,84. Hasilnya pengaturan diubah menjadi tiga fase dari empat fase. Perubahan tersebut didapatkan nilai tundaan lalu lintas rata-rata pendekat selatan 4.071, sedangkan pada pendekat barat 12.637. Derajat kejenuhan pada masing-masing pendekat sebesar 0.30. Tingkat pelayanan berubah menjadi A dari F. Permasalahan geometri simpang adalah kelandaian 8% terlalu landai dan perencanaan jarak pandang henti hanya 50 meter. Solusi untuk analisa geometrik simpang adalah lengan simpang bagian barat dan timur perlu dilakukan re-desain dengan memperlebar jalan bagian barat dan timur menjadi 10 meter (2/2 UD) dari lebar jalan 5 meter sehingga jarak pandang henti berubah menjadi 60 meter dari 50 meter.

Item Type: Karya ilmiah (Thesis)
Uncontrolled Keywords: analisa simpang bersignal, derajat kejenuhan, geometri simpang.
Subjects: T Technology > TF Railroad engineering and operation
Divisions: Fakultas Pasca Sarjana > Magister Teknik Sipil
Depositing User: Ari Fatmawati
Date Deposited: 17 Jun 2014 09:22
Last Modified: 20 Oct 2021 00:25
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/29426

Actions (login required)

View Item View Item