PENGARUH PEMBERIAN AIR PERASAN DAUN BAYAM MERAH (Amaranthus tricolor L) PER-ORAL TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L.)

MARWIYANTI , ARI (2007) PENGARUH PEMBERIAN AIR PERASAN DAUN BAYAM MERAH (Amaranthus tricolor L) PER-ORAL TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L.). Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta .

[img]
Preview
PDF (Halaman Depan)
cvr.pdf

Download (245kB)
[img]
Preview
PDF (Bab I)
1.pdf

Download (72kB)
[img] PDF (Bab II)
2.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (147kB)
[img] PDF (Bab III)
3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (127kB)
[img] PDF (Bab IV)
4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (150kB)
[img]
Preview
PDF (Daftar Pustaka)
dapus.pdf

Download (109kB)
[img] PDF (Lampiran)
lamp.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (617kB)

Abstract

Peran obat tradisional untuk penyembuhan penyakit yang berhubungan dengan kelebihan glukosa darah dianggap sebagai salah satu sumber yang baik untuk obat baru. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian air perasan daun bayam merah per-oral terhadap kadar glukosa darah tikus putih. Hewan uji yang digunakan adalah tikus putih betina, galur wistar, berumur ± 2 bulan dengan berat badan ± 200 g. Metode penelitian adalah eksperimen yang menggunakan rancangan percobaan acak lengkap (RAL) 2 faktorial (dosis dan waktu pemberian), yang terdiri dari 5 kelompok perlakuan (K0, K1, K2, K3, K4) dan masing-masing kelompok perlakuan terdiri dari 5 hewan uji. Perlakuan dilakukan selama 35 hari, dan parameter yang diukur adalah perubahan kadar glukosa darah tikus putih setelah pemberian air perasan daun bayam merah. Hasil penelitian ini dianalisis uji ANAVA yang menunjukkan bahwa pemberian air perasan daun bayam merah sangat berpengaruh terhadap kadar glukosa darah tikus putih yaitu dengan selisih penurunan K0 (0,168%), K1 (0,444%), K2 (0,187%), K3 (1,613%), dan K4 (3,035%), kemudian dilanjutkan dengan uji DMRT, yaitu kelompok perlakuan K0, K1, dan K2 tidak berbeda nyata, begitu pula dengan K3 dan K4. Selain itu, antara (K0, K1, K2) dengan (K3, K4) saling berbeda nyata. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa waktu pemberian air perasan daun bayam merah berpengaruh terhadap penurunan kadar glukosa darah tikus putih yaitu pada kelompok perlakuan K3 (1,613%) dan K4 (3,035%) setelah 35 hari, sedangkan dosis yang dianjurkan adalah K3, yaitu untuk manusia sebanyak 150 g dengan waktu pemberian pagi dan sore hari.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: air perasan daun bayam merah, tikus putih, glukosa darah.
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Biologi
Depositing User: Users 1504 not found.
Date Deposited: 24 Mar 2011 09:02
Last Modified: 24 Mar 2011 09:02
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/10989

Actions (login required)

View Item View Item