MUHTAROM, RIZQUN HANIFAH (2012) Pemanfaatan Masjid Sebagai Pusat Pendidikan Islam Non Formal (Studi Kasus Di Masjid Al-Muhajirin Sumber Banjarsari Surakarta Tahun 2012). Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF (Halaman Depan)
03_HALAMAN_DEPAN.pdf Download (395kB) |
|
|
PDF (Bab I)
04_BAB_I.pdf Download (156kB) |
|
PDF (Bab II)
05_BAB_II.pdf Restricted to Repository staff only Download (174kB) |
||
PDF (Bab III)
06_BAB_III.pdf Restricted to Repository staff only Download (167kB) |
||
PDF (Bab IV)
07_BAB_IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (63kB) |
||
PDF (Bab V)
08_BAB_V.pdf Restricted to Repository staff only Download (53kB) |
||
|
PDF (Daftar Pustaka)
09_DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (86kB) |
|
PDF (Lampiran)
10_LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (260kB) |
||
|
PDF (Naskah Publikasi)
02_NASKAH_PUBLIKASI.pdf Download (296kB) |
Abstract
Masjid adalah tempat ibadah kaum muslimin yang memiliki peran strategis untuk kemajuan peradaban ummat Islam. Dalam perjalanan sejarahnya, masjid telah mengalami perkembangan yang pesat, baik dalam bentuk bangunan maupun fungsi dan perannya. Hampir dapat dikatakan, di mana ada komunitas muslim di situ ada masjid. Umat Islam tidak bisa lepas dari masjid. Di samping menjadi tempat beribadah, masjid telah menjadi sarana berkumpul, menuntut ilmu, bertukar pengalaman, pusat da’wah dan lain sebagainya. Memakmurkan masjid dengan cara menjadikan masjid sebagai pusat pendidikan Islam adalah sebagaimana menfungsikan masjid pada masa Rasulullah, yaitu juga untuk mendidik generasi-generasi Islam. Masjid Al-Muhajirin adalah salah satu masjid yang terletak di desa Sumber Banjarsari Surakarta. Masjid ini berada di tengah-tengah masyarakat yang mayoritas beragama Islam. Dengan begitu tidak menutup kemungkinan bahwa Masjid Al-Muhajirin bisa menjadi sarana terwujudnya pendidikan Islam di daerah tersebut. Karena pendidikan yang ada di masjid bukanlah pendidikan formal, maka pendidikannya disebut pendidikan non formal. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana pemanfaatan Masjid Al-Muhajirin Sumber Banjarsari Surakarta sebagai pusat pendidikan Islam non formal. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pemanfaatan Masjid Al-Muhajirin sebagai pusat pendidikan Islam non formal. Jenis penelitian ini termasuk penelitian lapangan. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara (interview), observasi (pengamatan), dan dokumentasi. Dalam analisis data menggunakan deskriptif kualitatif yang meliputi proses editing, coding, dan conclution, yaitu data-data yang terkumpul diperiksa, dikelompokkan, kemudian ditarik kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah Pemanfaatan Masjid Al-Muhajirin Sumber Banjarsari Surakarta sebagai pusat pendidikan Islam non formal belum optimal. Ta’mir Masjid Al-Muhajirin telah berusaha mengfungsikan masjid sebagaimana mestinya, yaitu disamping sebagai tempat ibadah, tempat pembinaan jama’ah, sarana dakwah, dan kaderisasi umat. Bentuk-bentuk kegiatan pendidikannya adalah TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an), kuliah shubuh, dan pengajian-pengajian. Hal demikian menunjukkan bahwa Masjid Al-Muhajirin telah menempatkan fungsinya sebagai tempat untuk menuntut ilmu meskipun dengan waktu yang terbatas.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Masjid , pendidikan Islam |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Agama Islam > Pendidikan Agama Islam (PAI) |
Depositing User: | Users 1514 not found. |
Date Deposited: | 06 Dec 2012 06:25 |
Last Modified: | 06 Dec 2012 06:25 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/21849 |
Actions (login required)
View Item |