SANTOSO, BUDIAWAN DWI (2010) REPRESENTASI PEREMPUAN PINGGIRAN DALAM NOVEL TANAH TABU KARYA ANINDITA S. THAYF: KAJIAN SEMIOTIK. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta .
|
PDF
A310060141.PDF Download (87kB) |
|
PDF
A310060141.PDF Restricted to Repository staff only Download (501kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan unsur-unsur yang membangun novel Tanah Tabu karya Anindita S. Thayf, mendeskripsikan representasi perempuan pinggiran pada novel Tanah Tabu karya Anindita S. Thayf. Pendekatan pada penelitian ini terarah pada pendekatan kualitatif deskriptif. Pilihan jenis strategi penelitian yang digunakan untuk mengkaji novel Tanah Tabu karya Anindita S. Thayf adalah penelitian dasar (basic research). Obyek penelitian ini adalah representasi perempuan pinggiran dalam novel Tanah Tabu Karya Anindita S. Thayf. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik pustaka, teknik simak, dan catat. Teknik analisis data dilakukan sesuai dengan pendekatan penelitian yang digunakan, yakni pendekatan kualitatif deskriptif. Pengungkapan makna, secara umum teknik analisis data dilaksanakan dengan pembacaan semiotik, berupa pembacaan heuristik dan pembacaan retroaktif atau hermeneutik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, tema utama dari novel Tanah Tabu adalah penindasan perempuan pinggiran, yakni di Papua. Tema tambahan meliputi persahabatan, perjuangan perempuan dalam kehidupannya, kekerasan dalam rumah tangga, ketidakberdayaan perempuan, dan modernitas. Alur yang digunakan Anindita S. Thayf dalam novelnya adalah plot campuran. Tokoh utama adalah Mabel. Tokoh tambahan adalah Mace, Leksi, Yosi, Mama Helda, Tuan Piet, dan Nyonya Hermine, Pace Mauwe, Pace Johanis, Vic dan Ann, Pace Poro Boku, Mama Pembawa Berita (Mote), Pak Guru Wenas, Pace Gerson, Karel, Mama Kori. Kedua, representasi perempuan pinggiran dalam novel Tanah Tabu karya Anindita S. Thayf meliputi perempuan pinggiran yang tertindas dalam hal patriarki, kapitalisme, dan militerisme; perempuan pinggiran yang tidak berdaya terhadap peristiwa kehidupan; resistensi perempuan pinggiran terhadap kesewenang-wenangan lelaki dan kapitalisme; perempuan pinggiran sebagai pekerja; keterbelakangan perempuan pinggiran dalam pengetahuan; perempuan pinggiran yang berkewajiban memegang teguh tradisi; perempuan pinggiran yang memiliki potensi dan prestasi; perempuan pinggiran yang kukuh dan tangguh; perempuan pinggiran sebagai anggota masyarakat yang melakukan tindakan negatif dan positif; serta perempuan pinggiran yang hidup sederhana. Hasil analisis semiotik tersebut ditemukan bahwa representasi perempuan pinggiran didominasi oleh faktor indeks.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | novel, representasi, perempuan pinggiran, semiotik, heuristik, dan hermeneutik. |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah |
Depositing User: | Users 1504 not found. |
Date Deposited: | 08 Jan 2011 04:35 |
Last Modified: | 08 Jan 2011 06:24 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/9719 |
Actions (login required)
View Item |