Suryaningsih, Bonnie (2010) HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KENAKALAN REMAJA PELAKU TATO. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF
F100020086.pdf Download (54kB) |
|
PDF
F100020086.pdf Restricted to Repository staff only Download (5MB) |
Abstract
Kenakalan remaja merupakan fenomena nyata yang sering terjadi terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya bahkan di Surakarta. Bentuk kenakalan remaja yang biasa dilakukan adalah berbohong, membolos, kabur dan menentang orang tua, bersenjata tajam, bahkan melakukan perbuatan yang sudah menjurus pada perbuatan yang melanggar hukum, seperti pembunuhan atau perampokan sampai berpakaian tidak pantas dan berpenampilan fisik berbeda dari para remaja lainnya termasuk memakai tindik dan tato. Para remaja bertato ini mempunyai kecenderungan untuk melakukan tindak kenakalan, meskipun tidak selalu sampai melakukan perbuatan kriminal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dengan kenakalan pada pelaku tato remaja. Hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara konsep diri dengan kenakalan pada remaja bertato. Subjek dalam penelitian ini adalah remaja pelaku Tato di Kota Surakarta. Subyek tryout dalam penelitian ini adalah anggota kelompok studio tato Bekas Luka Solo yang berjumlah 43 orang. Sedangkan jumlah subyek untuk penelitian adalah anggota kelompok Semangat Djoeang yang berjumlah 17 orang, kelompok studio tato Lucky berjumlah 21 orang, dan kelompok pelajar pemilik tato yang berjumlah 25 orang, sehingga jumlah keseluruhan subyek penelitian adalah 63 orang. Adapun karakteristik subjek penelitian adalah pria dan wanita, berusia antara 12 – 20 tahun, dan bertempat tinggal di Kota Solo. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive insidental sampling. Alat ukur dalam pengumpulan data menggunakan skala konsep diri dan skala kenakalan remaja. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien korelasi r = 0,492 dengan p = 0,000 (p < 0,01). Artinya, ada hubungan positif yang sangat signifikan antara konsep diri dengan kenakalan remaja pelaku tato. Dengan demikian, hipotesis yang diajukan semula ditolak. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah hipotesis ditolak. Hal ini berarti variabel konsep diri tidak dapat dijadikan sebagai prediktor untuk memprediksikan atau mengukur variabel kenakalan remaja khususnya pada pelaku tato.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | kenakalan remaja. konsep diri, tato |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Fakultas Psikologi > Psikologi |
Depositing User: | Ari Fatmawati |
Date Deposited: | 09 Dec 2010 03:25 |
Last Modified: | 09 Dec 2010 11:44 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/9207 |
Actions (login required)
View Item |