RUSMANTO , RUSMANTO (2010) PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009-2010. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF
G000060006.pdf Download (131kB) |
|
PDF
G000060006.pdf Restricted to Repository staff only Download (375kB) |
Abstract
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah operasional kurikulum yang disusun dan dilaksanakan pada masing-masing satuan pendidikan. Setiap satuan pendidikan mempunyai hak untuk mengembangkan KTSP sesuai daerah dan situasi kondisi lingkungan sekolah dan dengan pedoman Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan. Penelitian tentang Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta dan dalam hal apa pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di SMP tersebut. Selain itu juga mendiskripsikan respon warga sekolah terhadap pengembangan tersebut. Penelitian ini jenisnya penelitian lapangan, karena prosesnya menghasilkan data deskriptif yaitu berupa kata-kata tertulis atau lisan dari subyek penelitian.Teknik pengumpulan data menggunakan interview (wawancara), dokumentasi (telaah dokumen) dan observasi (pengamatan). Teknis analisis data menggunakan kualitatif deskriptif, yaitu pengumpulan data, penyajian dan verifikasi data. Hasil penelitian ini berupa Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta dan Respon Guru, Siswa, dan Wali siswa terhadap pengembangan tersebut. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta adalah dengan cara menambah jam pembelajaran pada mata pelajaran yang masuk dalam Ujian Nasional (UN), yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam. Masing-masing dari mata pelajaran tersebut mendapat tambahan satu jam pembelajaran setiap minggunya. Kedua adalah penambahan Muatan Lokal. Selain muatan lokal yang menjadi ciri khas daerah, yaitu Bahasa Jawa dan Kesenian Daerah, Keterampilan Sablon, Batik, dan Salat Dzuhur tercatat sebagai muatan lokal tambahan di dalam Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di SMP tersebut. Ketiga adalah menambah jam pembelajaran praktek di dalam sekolah maupun di luar sekolah. Pembelajaran praktek ini untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, seperti Praktek Haji di Masjid Agung, Praktek komputer dan internet di Laboratorium internet, Praktek Bahasa Inggris di Laboratorium Bahasa, dan Praktek Ilmu Pengetahuan Alam di Laboratorium Botani. Keempat adalah menambah berbagai kegiatan dalam Pengembangan Diri. Contohnya seperti tapak suci, basket, tenis meja, palang merah remaja, tari dan karawitan, serta membaca menulis al-Qur’an (MMA). Keempat adalah menambah syarat kelulusan, yaitu kehadiran di kelas minimal 90%. Respon Guru, Siswa, dan Wali siswa terhadap pengembangan tersebut positip. Guru merasa terpanggil memperdalam ilmu lagi dan berkreativitas; memperbanyak prestasi siswa dan sekolah; memperoleh tambahan kesejahteraan dalam bentuk materi; menambah kualitas SDM dan mampu bersaing; dapat mengasah keterampilan, dan penyaluran bakat siswa; sedangkan menurut wali siswa, anak-anaknya memperoleh pengalaman dan ilmu sebagai bekal masa depan.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Agama Islam > Pendidikan Agama Islam (PAI) |
Depositing User: | Kurnia Utami |
Date Deposited: | 28 Oct 2010 07:17 |
Last Modified: | 14 Nov 2010 13:14 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/8846 |
Actions (login required)
View Item |