Ardi , Prabangkoro (2008) HUBUNGAN ANTARA CITRA DIRI (SELF IMAGE) DENGAN ASPIRASI KERJA PADA SALESMAN. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF
F100010057.pdf Download (65kB) |
|
PDF
F100010057.pdf Restricted to Repository staff only Download (278kB) |
Abstract
Citra diri menjadi bagian yang penting dalam diri karyawan khususnya salesman karena citra diri merupakan sebagian dari konsep diri yang berkaitan dengan sifat-sifat fisik atau psikologis atau penerimaan terhadap dirinya baik fisik, psikologis maupun sosial. Semakin banyak pengalaman keberhasilan dan kegagalan, maka bahan untuk mengamati citra dirinya semakin banyak pula demikian karyawan yang memiliki citra diri positif akan tampak percaya diri, aktif dan berani dalam menghadapi sesuatu sehingga akan semakin tinggi aspirasi kerjanya. Tujuan penelitian ini antara lain untuk mengetahui 1) hubungan antara citra diri dengan aspirasi kerja pada salesman; 2) peranan atau sumbangan efektif citra diri terhadap aspirasi kerja salesman; 3) tingkat citra diri dan aspirasi kerja salesman. Hipotesis yang diajukan ada hubungan positif antara citra diri dengan aspirasi kerja. Subjek dalam penelitian ini adalah Salesman Toko Columbia Cabang Yogyakarta berjumlah 58 orang dengan ciri-ciri atau karakteristik antara lain : a) divisi marketing (salesman); b) karyawan tetap; c) masa kerja minimal dua tahun. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive non random ampling. Alat ukur yang digunakan adalah skala citra diri dan skala aspirasi kerja, metode analisis data yang digunakan product moment. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,639; p = 0,000 (p < 0,01), artinya ada hubungan positif yang sangat signifikan antara citra diri dengan aspirasi kerja. Semakin tinggi (positif) citra diri maka semakin tinggi aspirasi kerja sebaliknya semakin rendah citra diri (negatif) maka semakin rendah aspirasi kerja Sumbangan efektif variabel citra diri terhadap aspirasi kerja sebesar 40,8% yang ditunjukkan oleh RSquared sebesar 0,408. Hal ini dapat diartikan masih terdapat banyak faktor lain yang mempengaruhi variabel aspirasi kerja selain variabel citra diri. Dari analisis juga diketahui bahwa nilai rerata empirik citra diri = 89,10 dan nilai rerata hipotetik = 82,5 yang berarti citra diri pada subjek penelitian tergolong sedang. Artinya perkembangan citra diri pada subjek penelitian belum cukup optimal. Variabel aspirasi kerja diketahui rerata empirik = 76,14 dan rerata hipotetik = 72,5 yang berarti aspirasi kerja pada subjek penelitian tergolong sedang. Skor ini dapat diartikan bahwa aspirasi kerja pada subjek penelitian belum berkembang secara maksimal. Berdasarkan hasil analisis data penelitian maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara citra diri dengan aspirasi kerja. Hal ini berarti variabel citra diri dapat digunakan sebagai prediktor (variabel bebas) untuk memprediksikan atau mengukur variabel aspirasi kerja. Walaupun masih perlu variabel lain yang harus diperhatikan.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | citra diri, aspirasi kerja |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Fakultas Psikologi > Psikologi |
Depositing User: | Ari Fatmawati |
Date Deposited: | 24 Jan 2009 02:49 |
Last Modified: | 24 Feb 2011 05:48 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/836 |
Actions (login required)
View Item |