Anastasia P, Deasty (2008) PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIF SISTEM PENENTUAN BIAYA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta). Skripsi thesis, Universitas muhammadiyah Surakarta.
|
PDF
B200040301.pdf Download (94kB) |
|
PDF
B200040301.pdf Restricted to Repository staff only Download (452kB) |
Abstract
Dalam menjalankan kegiatan usaha untuk menghadapi era globalisasi perusahaan dituntut untuk lebih efisien dan ekonomis. Hal ini penting Hal ini penting karena dalam persaingan global hanya perusahaan yang menjalankan kegiatan/ beroperasi secara efisien. ekonomis dan produktif yang mampu memenangkan persaingan. Salah satu unsur yang penting dalam memenangkan persaingan adalah kemampuan untuk munurunkan biaya/tarif tanpa mengorbankan mutu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penentuan tarif rawat inap di rumah sakit dengan menggunakan metode Activity BAsed-Costing (ABC) penelitian ini menggunakan metode survei empiris dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari dokumentasi dan wawancara. Penelitian berlokasi di RS. Panti Waluyo Surakarta. Data yang dibutuhkan berupa data jumlah hunian, luas kamar, biaya gaji perawat, biaya konsumsi, biaya listrik dan biaya overhead lainnya. Data dianalisis menggunakan metode penentuan tarif Activity Based-Costing (ABC) kemudian dibandingkan dengan tarif tradisional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Perhitungan tarif jasa rawap inap dengan menggunakan metode ABC, dilakukan melalui 2 tahap, yaitu tahap pertama biaya ditelusur ke aktivitas yang menimbulkan biaya dan tahap kedua membebankan biaya aktivitas ke produk. Sedangkan tarif diperoleh dengan menambahkan cost rawat inap dengan laba yang diharapkan. Dari perhitungan tarif jasa rawat dengan menggunakan metode ABC, diketahui besarnya tarif untuk kelas VIP Rp. 129.856,1799, Utama I Rp. 91.735,29243, Utama II Rp. 80.909,85506, Kelas I Rp. 66.119,29793, Kelas II Rp. 58.642,10563, Kelas III Rp. 39.435,92222; (2) Dari hasil perhitungan rawat inap dengan menggunakan metode ABC memberikan hasil yang lebih besar kecuali pada kelas VIP dan Utama I yang memeberikan hasil yang lebih kecil. Dengan selisih untuk VIP Rp. 62.643, 8201, Utama I Rp. 65.764,70757, Utama II Rp. 33.409,85506, Kelas I Rp. 14.119,29793, Kelas II Rp. 2.642,10563, Kelas III Rp. 3.935,92222. Perbedaan yang terjadi antara tarif jasa rawat inap dengan menggunakan metode tradisional dan metode ABC disebabkan kaerena pembebanan biaya overheadpada masing-masing produk. Pada metode akuntansi biaya tradisional biaya overhead pada masing-masing produk hanya dibebankan pada satu cost driver saja. Akibatnya cenderung terjadi distorsi pada pembebanan biaya overhead. Sedangkan pada metode ABC biaya overhead pada masing-masing produk dibebankan pada banyak cost driver. Sehimgga dalam metode ABC telah mampu mengalokasikan biaya aktivitas ke setiap kamar secara tepat berdasarkan konsumsi masing-masing aktivitas.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | tarif, Based-Costing |
Subjects: | H Social Sciences > HG Finance |
Divisions: | Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Akuntansi |
Depositing User: | Ari Fatmawati |
Date Deposited: | 15 Jan 2009 02:34 |
Last Modified: | 24 Jun 2011 05:26 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/805 |
Actions (login required)
View Item |