Riyanti , Riyanti (2010) PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH STUDY KASUS DI BANK MUAMALAT INDONESIA CABANG SURAKARTA. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF
I000060005.pdf Download (320kB) |
|
PDF
I000060005.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Perbankan adalah inti dari sistem keuangan setiap negara, karena perbankan merupakan salah satu motor penggerak pembangunan semua bangsa. Peranan perbankan pada umumnya menjadi cukup penting di Indonesia karena keterbatasan dana bagi nasabah yang membutuhkannya. Melalui kegiatan pembiayaan salah satunya pembiayaan murabahah dan berbagai jasa lain yang diberikan, bank menyediakan dana bagi semua sektor perekonomian. Pada dasarnya apabila dalam pelaksanaan pemberian pembiayaan dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku, maka diharapkan jangka waktu berakhirnya pemberian pembiayaan sesuai dengan yang telah ditetapkan dan pihak debitur telah dapat melunasi hutang-hutangnya namun tidak jarang terjadi, jangka waktu pembiayaannya telah habis akan tetapi debitur tidak atau belum dapat melunasi kewajibannya untuk membayar hutangnya pada bank. Adanya hal demikian ini maka dapat dikategorikan sebagai tindakan wanprestasi atau ingkar janji. Dari latar belakang tersebut dapat dikemukakan permasalahan yang terkandung di dalamnya adalah sebagai berikut : 1) Faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya wanprestasi dalam perjanjian pembiayaan murabahah di Bank Muamalat Cabang Surakarta, 2)Bagaimana penyelesaian ketika terjadi wanprestasi. Untuk mengkaji dan menjawab permasalahan tersebut di atas, maka dilakukan penelitian di Bank Muamalat Surakarta, di mana data-data yang didapat dilakukan dengan pendekatan yuridis sosiolgis dan besifat penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadinya wanprestasi dalam perjanjian pembiayaan di Bank Muamalat cabang Surakarta disebabkan oleh beberapa faktor antara lain dari sisi debitur yaitu adanya nasabah atau angggota keluarganya menderita sakit, nasabah kenaPHK (Pemutusan Hubungan Kerja), menurunnya usaha debitur, pengelolahan usaha yang kurang baik dan penggunaan pembiayaan yang tidak sesuai dengan tujuan semula, itikad tidak baik dan dari sisi ekstern dapat berupa persaingan usaha dan perubahan kebijakan pemerintah, kenaikan harga/biaya-biaya dan lain sebagainya yang dapat berpengaruh terhadap usaha debitur. Akibat hukum yang timbul apabila terjadi wanprestasi maka bank akan mengambil tindakan berupa penyampaian surat peringatan kepada Debitur agar segera melakukan kewajibannya, pendekatan secara lisan, upaya penyelamatan dengan penjadwalan ulang, potongan tagihan murabahah dan konversi akad murabahah. Apabila pemenuhan kewajiban tidak dilakukan juga Bank akan memberikan somasi kepada debitur, dan apabila dengan cara ini Bank menemui jalan buntu maka cara terakhir adalah melakukan eksekusi terhadap barang agunan kredit dengan cara melelang barang agunan kredit yang hasilnya akan digunakan untuk melunasi kredit beserta biaya-biaya lain yang telah dikeluarkan Bank, apabila tidak berhasil maka dilakukan penyitaan agunan nasabah debitur. Adapun upaya penyelesaian yang digunakan apabila terjadi persengketaan adalah melalui jalan non litigasi dengan cara musyawarah (negoisasi) apabila tidak berhasil dapat di selesaikan di BASYARNAS (Badan Arbitrase Syariah Nasional) kalau tidak tercapai kesepakatan penyelesaian diajukan ke pengadilan Agama.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | WANPRESTASI, PEMBIAYAAN MURABAHAH |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc H Social Sciences > HJ Public Finance |
Divisions: | Fakultas Agama Islam > Hukum Ekonomi Syariah (HES) |
Depositing User: | Mr. Edy Suparno |
Date Deposited: | 24 Jun 2010 09:33 |
Last Modified: | 15 Nov 2010 00:36 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/7752 |
Actions (login required)
View Item |