Nugrahawan, Ariesta Marsitho (2010) HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN OTORITER DENGAN TEKANAN KERJA PADA KARYAWAN. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF
F100010149.pdf Download (67kB) |
|
PDF
F100010149.pdf Restricted to Repository staff only Download (237kB) |
Abstract
Terjadinya stres atau tekanan kerja pada karyawan di dalam perusahaan, terkadang mempunyai potensi untuk pengembangan perusahaan. Misalnya, terjadinya persaingan yang sehat antar kelompok, sehingga dapat meningkatkan produktivitas. Namun, bila dilihat pada kenyataan yang ada, stres kerja umumnya menimbulkan masalah yang dapat mengganggu jalannya aktivitas perusahaan. Tekanan kerja dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya yaitu gaya kepemimpinan otoriter. Gaya pemimpin otoriter ditandai dengan sikap pemimpin yang kaku dan keras dalam menerapkan peraturan-peraturan maupun disiplin, bersikap memaksa dengan selalu menuntut kepatuhan karyawan, agar bertingkah laku seperti yang dikehendaki oleh pemimpin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan persepsi terhadap gaya kepemimpinan otoriter dengan tekanan kerja pada karyawan. Hipotesis yang diajukan : Ada hubungan antara persepsi gaya kepemimpinan otoriter dengan tekanan kerja pada karyawan. Subjek penelitian ini adalah 120 karyawan PT. Sari Warna Asli Group Karanganyar dengan ciri-ciri: a) Karyawan bagian produksi; b) Lama bekerja minimal dua tahun; c) Pendidikan minimal SMA atau yang sederajat. Metode pengumpulan data menggunakan skala persepsi terhadap gaya kepemimpinan otoriter dan skala tekanan kerja. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive non random sampling, karena jenis sampel yang didalamnya memilih dan menentukan sekelompok subjek berdasarkan ciri-ciri tertentu dan dikaitkan dengan tujuan penelitian. Metode analisis data menggunakan korelasi product moment. Berdasarkan hasil analisis product moment diketahui ada hubungan positif yang sangat signifikan antara persepsi terhadap kepemimpinan otoriter dengan tekanan kerja ditunjukkan nilai nilai r = 0,417; p = 0,000 (p < 0,01 ). Semakin tinggi persepsi terhadap kepemimpinan otoriter maka akan semakin tinggi pula tekanan kerja. Sebaliknya semakin rendah persepsi terhadap kepemimpinan otoriter maka akan semakin rendah tekanan kerja. Persepsi terhadap kepemimpinan otoriter pada subjek penelitian tergolong rendah ditunjukkan oleh rerata empirik= 71,233, dan rerata hipotetik= 100. Variabel tekanan kerja memperoleh rerata empirik = 78,757 dan rerata hipotetik = 112,5. Artinya tekanan kerja pada subjek penelitian tergolong rendah. Kesimpulan penelitian ini menyatakan ada hubungan yang sangat signifikan antara hubungan persepsi terhadap gaya kepemimpinan otoriter dengan tekanan kerja pada karyawan. Hasil ini menunjukkan persepsi terhadap gaya kepemimpinan otoriter aspek-aspek yang ada di dalamnya dapat dijadikan variabel untuk mengukur tekanan kerja. Namun demikian masih terdapat variabel lain yang dapat mempengaruhi variabel tekanan kerja selain persepsi terhadap gaya kepemimpinan otoriter.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | stres kerja, kepemimpinan otoriter |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Fakultas Psikologi > Psikologi |
Depositing User: | Musyarofah Siti |
Date Deposited: | 21 Jun 2010 08:51 |
Last Modified: | 15 Nov 2010 01:48 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/7636 |
Actions (login required)
View Item |