KEMAMPUAN RECALL MEMORY DITINJAU DARI METODE BELAJAR VISUAL DAN METODE BELAJAR AUDIO PADA ANAK-ANAK

SETYA NINGSIH , LINDA (2009) KEMAMPUAN RECALL MEMORY DITINJAU DARI METODE BELAJAR VISUAL DAN METODE BELAJAR AUDIO PADA ANAK-ANAK. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img]
Preview
PDF
F100050204.pdf

Download (370kB)
[img] PDF
F100050204.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Sejak dahulu kala manusia melakukan proses belajar terus menerus baik yang disadari maupun yang tidak disadari. Manusia merupakan makhluk yang sangat cerdas, sehingga proses belajar tersebut dilakukan dari sejak manusia lahir sampai mati. Untuk menyimpan hasil belajar atau informasi yang di peroleh agar dapat digunakan kembali suatu saat maka informasi tersebut harus disimpan dalam memori. Pada umumnya memori sangat berperan pada saat diadakannya tes evaluasi belajar. Arikunto (Nugraha, 2008) membagi tes evaluasi belajar menjadi tiga macam, yaitu;(1) tes diagnostik;(2) tes formatif;(3) tes sumatif. Tes-tes tersebut membutuhkan kemampuan recall memory yang cukup tinggi. Tujuan dari dilaksanakannya tes evaluasi belajar adalah untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mengingat materi pelajaran yang telah dipelajarinya. Asdam (2008) mengemukakan, untuk mencapai hasil recall yang optimal terdapat beberapa komponen yang berpengaruh dalam proses belajar yang tidak boleh diabaikan. Sejumlah komponen tersebut terdiri atas: tujuan, materi, media, sumber pelajaran, evaluasi, dan metode belajar. Berbagai macam metode belajar diantaranya adalah metode belajar visual dan metode belajar audio. Metode belajar visual dengan menggunakan indra penglihatan dan metode belajar audio yang menggunakan indra pendengaran. Hipotesis yang diajukan adalah ada perbedaan kemampuan recall memory antara metode belajar visual dan metode belajar audio pada anak-anak. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SDN Mangkubumen Leweyan 16 Surakarta, yang telah diseleksi menggunakan tes CPM dan memiliki skor dalan ketegori di atas rata-rata. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan alat tes recall memory (Taksonomi Bloom) yang berupa pertanyaan seputar cerita yang disampaikan. Analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah One Way Anova, diperoleh nilai cerita 1, 2, dan 3 sebesar, F = 11,015; p = 0,002 (p < 0,01), lalu F = 22,508; p = 0,000 (p < 0,01), dan F = 14,912; p = 0,000 (p , 0,01). Nilai rata-rata pada kelompok 1 (visual) pada cerita1, 2, 3 adalah 20,14 lalu 21,43 dan 20,14. Nilai rata-rata kelompok 2 (audio) pada cerita 1, 2, 3 adalah 23,85 lalu 25,15 24,00. Nilai rata-rata ini dapat diinterpretasikan bahwa ada perbedaan atau selisih rata-rata kemampuan recall memory pada kedua kelompok. Dari ketiga cerita yang disampaikan mempunyai perbedaan yang sangat signifikan, karena nilai taraf signifikansi p = 0,002, p = 0,000, dan p = 0,000. Artinya ada perbedaan kemampuan recall memory ditinjau dari metode balajar audio dan metode belajar visual, dimana metode belajar audio lebih efektif untuk meningkatkan kemampuan recall memory anak

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: metode belajar visual, metode belajar audio, recall memory, anak-anak.
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions: Fakultas Psikologi > Psikologi
Depositing User: Musyarofah Siti
Date Deposited: 09 Mar 2010 09:04
Last Modified: 28 Oct 2011 04:01
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/6669

Actions (login required)

View Item View Item