KAJIAN PENGARUH INSTALASI PENGOLAHAN AIR PDAM SURAKARTA TERHADAP KUALITAS AIR SUNGAI BENGAWAN SOLO

Nugroho , Tedy Agung (2009) KAJIAN PENGARUH INSTALASI PENGOLAHAN AIR PDAM SURAKARTA TERHADAP KUALITAS AIR SUNGAI BENGAWAN SOLO. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img]
Preview
PDF
D100020052.pdf

Download (31kB)
[img] PDF
D100020052.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

PDAM Surakarta membangun sebuah Instalasi Pengolahan Air yang bersumber dari aliran air Sungai Bengawan Solo. Mengolah air keruh, berlumpur dan mengandung zat-zat kimia dari Sungai Bengawan Solo untuk menjadi air bersih, kemudian air dapat dikonsumsi masyarakat sesuai dengan persyaratan-persyaratan baku mutu air bersih. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji unit-unit pengolah air bersih, proses serta teknis operasional. Setelah itu meneliti bagaimana tingkat kualitas air sebelum dan sesudah proses pengolahan. Sehingga Masyarakat tahu bagaimana proses dan tahap-tahap pengolahan air serta kualitas airnya. Metode yang digunakan yaitu, Kegiatan lapangan (mengadakan survei di lapangan, pengambilan sampel air dari sebelum dan setelah pengolahan). Kegiatan laboratorium (pemeriksaan sampel air sebelum dan setelah pengolahan) dan menganalisa hasil sampel air. Langkah-langkah treatment IPA Jurug yaitu, air dari sungai masuk Intake melalui pipa dengan menggunakan prinsip gravitasi, kemudian dipompa ke bak pra sedimentasi. Pada bak pra sedimentasi air mengalami pengendapan pertama kemudian air masuk pada ruang koagulasi, di ruang koagulasi terjadi proses kimiawi yaitu adanya proses pengendapan partikel-partikel kecil yang tak dapat mengendap dengan sendirinya. Selanjutnya air akan masuk pada ruang flokulasi. Pada ruang ini akan terjadi pengadukan lambat, bertujuan untuk meratakan bahan kimia yang ditambahkan agar dapat bercampur dengan baik sehingga terbentuk partikel-partikel padat (floc). Kemudian air masuk pada bak sedimentasi atau bangunan pengendap kedua, pada bangunan ini floc-floc yang terbentuk akan mengendap. Selanjutnya air akan masuk pada Filter atau saringan, gumpalan-gumpalan atau lumpur akan tertahan pada lapisan atas filter. Setelah itu yang mengendap akan masuk pada bak lumpur, kemudian akan dibuang kembali ke sungai. Air yang keluar dari Filter sudah dapat digunakan atau dalam keadaan bersih yang selanjutnya akan dialirkan pada bak penampungan atau Reservoir. Dari bak penampungan air akan dipompa untuk disalurkan kepada pelanggan. Dari data hasil penelitian untuk air sebelum pengolahan untuk kadar BOD5 melebihi batas baku mutu yang di ijinkan yaitu 5 Mg/l, sehingga air tersebut mengandung bahan organik yang dapat terurai dalam jumlah yang cukup besar. Air sebelum pengolahan tidak berbau dan tidak berasa, suhu 26,3C , warna 624 skala TCU, kekeruhan 243 TCU, TDS 102,2 Mg/l, pH 6, COD 22,37 dan untuk Golongan Coli Tinja kadarnya sangat besar yaitu 1898 MPN/100 ml. Data hasil penelitian untuk air setelah pengolahan bau, rasa, suhu, warna, kekeruhan, TDS, dan pH masih masuk dalam batas baku mutu yang di ijinkan. Untuk BOD5 0,61 Mg/l dan COD < 6,87 Mg/l. Untuk Golongan Coli Tinja yaitu 38 MPN/100 ml . Data rekapitulasi kekeruhan antara tahun 2007 – 2009 menunjukkan rata-rata pada Bulan Nopember sampai April kekeruhan air baku sangat tinggi, disebabkan karena musim penghujan.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Sungai, Treatment, Kualitas air.
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: Mrs. Gatiningsih Gatiningsih
Date Deposited: 25 Feb 2010 07:52
Last Modified: 03 Jan 2012 05:23
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/6558

Actions (login required)

View Item View Item