ANALISIS INDUSTRI MEUBEL DI KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2001 DAN TAHUN

SIDIK, MUH. (2009) ANALISIS INDUSTRI MEUBEL DI KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2001 DAN TAHUN. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img]
Preview
PDF
E100050060.pdf

Download (189kB)
[img] PDF
E100050060.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Penelitian yang berjudul ” Analisis Usaha Industri Meubel Di Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo Tahun 2001 dan Tahun 2006” Tujuan penelitian ini untuk Mengetahui faktor apa sajakah yang menyebabkan perkembangan industri meubel di Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo sangat lambat dan berapa besar sumbangan pendapatan industri meubel terhadap pendapatan total keluarga. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, dimana informasi yang dikumpulkan dari responden seluruh populasi dengan menggunakan daftar pertanyaan dengan melakukan wawancara langsung dilapangan. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tabel frekuensi dan tabel silang. Tabel frekuensi untuk menggambarkan karakteristik sampel dan tabel silang digunakan untuk mengetahui hubungan dua variabel Untuk menguji hipotesa 1 digunakan rumus Korelasi Product Moment untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan industri yang meliputi bahan baku, pemasaran, modal, dan tenaga kerja. Pada penelitian yang dilakukan, tingkat perkembangan industri meubel didasarkan pada besarnya tingkat pendapatan yang didapatkan pengusaha meubel dari usaha industri meubel. Dari penelitian yang dilaksanakan menunjukkan bahwa hubungan antara penggunaan bahan baku dengan tingkat perkembangan dari analisa tabel silang menunjukkan keterkaitan yang kuat. Hal ini juga diperkuat oleh hasil analisa statistik dimana nilai uji korelasinya menunjukkan 0,758357719 yang berarti terdapat hubungan yang bernilai (+). Hubungan antara faktor modal dengan tingkat perkembangan dari analisa tabel menunjukkan hubungan yang kuat. Hal ini sesuai dengan analisa statistik yang menunjukkan nilai korelasinya 0,984821107. Sehingga tingkat perkembangan usaha sangat dipengaruhi oleh besarnya modal atau dengan kata lain faktor modal sangat berpengaruh terhadap tingkat perkembangan suatu industri. Hubungan antara perkembangan luas pemasaran dengan tingkat perkembangan dari hasil analisa tabel menunjukkan bahwa semakin luas pemasaran maka tingkat perkembangan akan semakin tinggi. Hal ini didukung dengan nilai korelasi yang menunjukkan 0,380288484. Sehingga terjadi hubungan (+) antara perkembangan luas pemasaran dengan tingkat perkembangan. Sedangkan hubungan antara jumlah tenaga kerja dengan tingkat perkembangan terjadi hubungan antara keduanya. Dimana semakin besar atau banyak jumlah tenaga kerja yang digunakan maka semakin tinggi produksi yang dihasilkan dan semakin tinggi tingkat perkembangan dan sebaliknya. Hal ini didukung dengan nilai korelasi yang menunjukkan 0,732906043. Sehingga dapat dikatakan bahwa jumlah tenaga kerja akan sangat berpengaruh terhadap tingkat perkembangan meubel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan industri meubel secara berurutan adalah Modal (0,98), Bahan Baku (0,75), Tenaga Kerja (0,73) dan Luas pemasaran (0,38). Pendapatan dari industri meubel rata-rata memberikan sumbangan terhadap pendapatan total keluarga sebesar 70,50% dari seluruh pendapatan total keluarga.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: pendapatan total keluarga
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General)
Divisions: Fakultas Agama Islam > Hukum Ekonomi Syariah (HES)
Depositing User: Mrs Esti Handayani
Date Deposited: 24 Feb 2010 07:50
Last Modified: 15 Nov 2010 12:49
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/6515

Actions (login required)

View Item View Item