FARADISI , FIRMAN (2009) PERBEDAAN EFEKTIFITAS PEMBERIAN TERAPI MUROTAL DENGAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI FRAKTUR EKSTREMITAS DI RUMAH SAKIT Dr.MOEWARDI SURAKARTA. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF
J210050040.pdf Download (300kB) |
|
PDF
J210050040.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang yang umumnya disebabkan oleh tekanan dan kebanyakan diakibatkan kecelakaan lalulintas. Menurut data kepolisian Republik Indonesia tahun 2003, jumlah kecelakaan di jalan mencapai 13.399 kasus dan meningkat rata-rata 3000 kasus kecelakaan pertahunnya. Penanganan fraktur bisa berupa konservatif ataupun operasi. Tindakan pembedahan merupakan pengalaman yang sulit bagi hampir semua pasien. Berbagai kemungkinan buruk bisa saja terjadi yang akan bisa membahayakan bagi pasien sehingga banyak pasien yang mengalami kecemasan sebelum operasi. Kini telah banyak dikembangkan terapi-terapi keperawatan untuk menangani kecemasan, diantaranya adalah terapi musik dan terapi murotal yang dapat mengurangi tingkat kecemasan pada pasien. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan tingkat efektivitas peda kedua terapi dalam menurunkan kecemasan. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi eksperiment, tipe pre test and post test design. Sample dalam penelitian ini adalah psien fraktur ekstremitas di RSUD.Dr.Moewardi Surakarta. Tehnik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Tehnik pengambilan data dengan cara obserfasi dan wawancara. Analisa data menggunakan uji t-dependent (paired sample t test). Hasil pengkajian sebelum diberikan terapi sebagian besar pasien mengalami cemas sedang. Uji beda tingkat kecemasan dengan terapi musik diperoleh nilai thitung sebesar 8,887 (p = 0,000 < 0,05) sehingga H0 ditolak. Artinya pemberian terapi musik efektif menurunkan tingkat kecemasan pasien. Uji beda tingkat kecemasan dengan terapi murotal diperoleh nilai thitung sebesar 10,920 (p = 0,000 < 0,05) sehingga H0 ditolak artinya pemberian terapi murotal efektif menurunkan tingkat kecemasan pasien. Uji beda tingkat kecemasan dengan terapi musik dan murotal diperoleh nilai thitung sebesar 2,946 (p = 0,000 < 0,05) sehingga H0 ditolak artinya pemberian terapi murotal lebih efektiv menurunkan tingkat kecemasan pasien dibandingkan dengan terapi musik.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Fraktur, operasi, kecemasan, terapi musik, terapi murotal |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Kesehatan > Keperawatan |
Depositing User: | Mrs. Gatiningsih Gatiningsih |
Date Deposited: | 22 Feb 2010 08:30 |
Last Modified: | 15 Nov 2010 13:47 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/6410 |
Actions (login required)
View Item |