PENGARUH EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma domestica Val.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus ATCC 6538 DAN Escherichia coli ATCC 11229 SECARA IN VITRO

DUMILAH, FAUZIAH RETNO (2009) PENGARUH EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma domestica Val.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus ATCC 6538 DAN Escherichia coli ATCC 11229 SECARA IN VITRO. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img] PDF
J500050019.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)
[img]
Preview
PDF
J500050019.pdf

Download (109kB)

Abstract

Kandungan aktif rimpang kunyit adalah minyak atsiri, amylum, zat pahit, resin, selulosa, curcuminoid , caffeic acid , protochatechuic acid, dan ukanon A, B, C, D. Salah satu fungsi curcumin dan minyak atsiri ini diduga untuk antimikroba. Maka dilakukan penelitian ekstrak rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus ATCC 6538 dan Escherichia coli ATCC 11229 secara in vitro. Metode yang digunakan untuk uji aktivitas antibakteri adalah metode difusi dengan cara sumuran menggunakan ekstrak konsentrasi 2.5%, 5%, 10%, 20%, 40, 80%, 100%, kontrol negatif (aquadest) dan kontrol positif (S.aureus dengan vicillin dan E. coli dengan colsancetine). Bakteri hasil dari media pertumbuhan 24 jam distandarkan dengan Mc Farland 0,5. Suspensi bakteri diambil kemudian dimasukkan ke dalam media Muller Hinton yang mempunyai suhu 50 0C. Sumuran berisi kontrol positif, kontrol negatif dan ekstrak dengan berbagai konsentrasi. Kemudian diukur zona hambat yang terbentuk setelah diinkubasi 37 0C selama 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak rimpang kunyit konsentrasi 2.5%; 5%; 10% dan 20% tidak mampu untuk menghambat pertumbuhan S. aureus. Sedangkan konsentrasi 40%; 80%; dan 100% mampu untuk menghambat pertumbuhan S. aureus. Pada E. coli semua konsentrasi tidak terbentuk zona hambat sama sekali. Analisa statistik hasil penelitian terhadap S. aureus menggunakan uji non parametrik Krukal-Wallis menunjukkan terdapat perbedaan diantara kesembilan perlakuan tersebut. Setelah diuji dengan Mann-Whitney, pada ekstrak konsentrasi 2.5%, 5%, 10%, dan 20% tidak terdapat perbedaan dengan kontrol negatif, sedangkan pada ekstrak konsentrasi 40%, 80%, dan 100% menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna dengan kontrol negatif. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak rimpang kunyit terbukti dapat menghambat pertumbuhan S. aureus ATCC 6538. Tetapi tidak dapat menghambat pertumbuhan E. coli ATCC 11229.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Ekstrak rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.), Staphylococcus aureus, Escherichia coli
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Fakultas Kedokteran > Kedokteran
Depositing User: Ari Fatmawati
Date Deposited: 19 Feb 2010 08:43
Last Modified: 21 Jun 2011 05:47
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/6351

Actions (login required)

View Item View Item