HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PROFESIONALISME KERJA PADA POLISI LALU LINTAS

ARIYANINGSIH , DIAH (2009) HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PROFESIONALISME KERJA PADA POLISI LALU LINTAS. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img] PDF
F100050024.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (302kB)
[img]
Preview
PDF
F100050024.pdf

Download (39kB)

Abstract

Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dengan Profesionalisme Kerja Pada Polisi Lalu Lintas Tindakan para aparat polisi lalu lintas yang kurang tulus, kurang jujur, kurang terbuka, dan kurang bertanggung jawab dalam menyelesaikan menunjukkan kerja polisi lalu lintas tidak sesuai dengan prosedur, kurang profesional, tidak responsif terhadap aduan masyarakat. Contoh sikap kerja polisi lalu lintas yang kurang profesionalisme seperti dalam proses pembuatan SIM (Surat Ijin Mengemudi) sering kali dilaksanakan secara tidak profesional, ujian SIM sebagai formalitas saja, selain itu sistemnya banyak peluang untuk diselewengkan, tidak sesuai prosedur yang ada yang mengakibatkan merebaknya praktek percaloan, kerjasama dibangun berdasarkan kepercayaan yang sifatnya personal dan tidak berdasar pada prestasi kerja. Sikap kerja polisi lalu linta yang kurang profesionalisme dipengaruhi oleh faktor-faktor: (1) dukungan sosial (2) kepuasan kerja, dan (3) kualitas kerja yang baik. Profesionalisme kerja manusia memerlukan kecerdasan secara emosional yang berupa mengenal dan mampu mengatur perasaannya dengan baik, mampu memotivasi diri sendiri, bersikap empati ketika menghadapi gejolak emosi dalam diri maupun orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan antara kecerdasan emosional dengan profesionalisme kerja pada polisi lalu lintas. (2) tingkat kecerdasan emosional pada polisi lalu lintas. (3) tingkat profesionalisme kerja pada polisi lalu lintas. (4) sumbangan efektif kecerdasan emosional terhadap profesionalisme kerja polisi lalu lintas. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu: “ada hubungan positif antara kecerdasan emosional dengan profesionalisme kerja pada polisi lalu lintas”. Semakin tinggi kecerdasan emosional, maka akan semakin tinggi profesionalisme kerja pada polisi lalu lintas dan sebaliknya semakin rendah kecerdasan emosional, maka akan semakin rendah pula profsesionalisme kerja pada polisi lalu lintas. Populasi dalam penelitian ini adalah semua bintara dan anggota polisi lalu lintas di Polres Karanganyar yang berjumlah 98 subyek. Karena keterbatasan jumlah subyek maka dilakukan studi populasi. Analisis data menggunakan korelasi product moment. Kesimpulan hasil penelitian ini yaitu: (1) Ada hubungan positif yang sangat signifikan antara kecerdasan emosional dengan profesionalisme kerja. Hal ini ditunjukkan dengan hasil korelasi product moment diperoleh hasil r = 0,556 dengan p = 0,000 (p < 0,01). (2) Hasil kategori kecerdasan emosional tergolong tinggi dengan rerata empirik (ME) = 78,082 dan rerata hipotetik (MH) = 57,5. (3) Hasil kategori profesionalisme kerja tergolong sedang dengan rerata empirik (ME) = 85,959 dan rerata hipotetik (MH) = 72,5. (4) Sumbangan efektif terhadap variabel tergantung profesionalisme kerja diperoleh hasil r² = 0,309 atau 30,9% sehingga masih ada 69,1% variabel lain yang mempengaruhi profesionalisme kerja.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PROFESIONALISME KERJA PADA POLISI LALU LINTAS
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions: Fakultas Psikologi > Psikologi
Depositing User: Users 13 not found.
Date Deposited: 18 Feb 2010 08:07
Last Modified: 15 Nov 2010 14:54
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/6287

Actions (login required)

View Item View Item