DESAIN DAN ANALISIS ALAT PENUKAR KALOR TIPE BEM

Utomo, Eko Putro (2008) DESAIN DAN ANALISIS ALAT PENUKAR KALOR TIPE BEM. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img] PDF
D200030080.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Dalam mendesain sebuah alat penukar kalor tipe BEM dengan aliran fluida 1-1 pass, harus mengerti apa maksud dari alat tersebut. Ciri utama dari sebuah alat ini ialah berupa shell dan tube. Aliran fluida 1-1 pass mempunyai arti bahwa fluida yeng mengalir sebanyak 1 kali di dalam shell dan 1 kali di dalam tube. Untuk tipe BEM ialah sebuang huruf yang mempunyai arti nama bagian pada alat penukar kalor, huruf B artinya nama bagian pada stasionary head, huruf E artinya nama bagian pada shell, sedangkan huruf M artinya nama bagian pada rear head. Maksud dari mendesain sebuah alat penukar kalor ini ialah untuk mengetahui besarnya koefisien perpindahan panas, luasnya perpindahan panas, serta untuk mengetahui besarnya penurunan tekanan (pressure drop) di dalam shell dan di dalam tube. Dari data-data yang telah diketahui dengan cara analisis perhitungan dan melalui beberapa tahapan-tahapan dengan bantuan grafik dan tabel yang terdapat pada standart TEMA, maka tujuan dari mendasain akan tercapai. Tahapan yang pertama dari data yang sudah diketahui ialah mencari besarnya neraca panas pada sisi shell (552580.5384 Btu / ft) dan pada sisi tube (552167.1847 Btu / ft). Langkah selanjutnya ialah mencari besarnya luas perpindahan panas pada shell dan luas perpindahan panas pada tube yang nantinya dapat diketemukan. Untuk mengetahui besar kecilnya nilai koefisien perpindahan panas pada bagian shell dan pada bagian tube, langkah yang pertama kali ialah menentukan besarnya temperature logaritmik rata-rata atau LMTD (52.61 o F). Dengan sudah diketemukannya besarnya LMTD, maka besarnya bilangan Reynolds dapat dicari. Dengan bantuan sebuah rumus, tabel, dan grafik maka nilai besarnya bilangan Reynolds di dalam shell (13775.77) dan dalmam tube 391984.0046). Langkah selanjutnya ialah mencari besarnya koefisien perpindahan panas pada shell dan koefisien perpindahan panas pada tube yang nantinya dapat diketemukan. Sedangkan dengan menggunakan bantuan software HTFS, tinggal memasukan data-data pada menu input dan nantinya akan keluar hasilnya apabila tidak terjadi kesalahan. Dari hasil analisis perhitungan maka besarnya koefisien perpindahan panas secara keseluruhan yang terjadi di dalam shell ialah sebesar 11.637 Btu / hr. ft 2 . o F dan di dalam tube sebesar 106.897 Btu / hr. ft 2 . o F, dan besarnya nilai luas perpindahan panas yang terjadi di dalam shell dan tube ialah sebesar 1000.494 ft 2 , dan untuk besarnya nilai penurunan tekanan (pressure drop) yang terjadi pada bagian shell ialah 0.4485 psi dan pada bagian tube sebesar 0.6704 psi, ini adalah nilai dari hasil anlisis perhitungan. Untuk besarnya penurunan tekanan dengan system HTFS ialah pada bagian shell 0.44 psi dan pada tubenya sebesar 0.66 psi. Dikarenakan besarnya nilai penurunan tekenan (pressure drop) yang terjadi pada sisi shell dan pada sisi tube kurang dari 10 psi, maka Alat Penukar Kalor (APK) ini aman untuk digunakan.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Heat Exchanger, BEM, Heat Transfer Fluid System (HTFS)
Subjects: T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Mesin
Depositing User: Ari Fatmawati
Date Deposited: 30 Oct 2008 01:23
Last Modified: 18 Feb 2011 10:11
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/604

Actions (login required)

View Item View Item