PIYARTO, DWI SETYAWAN (2008) PENGARUH PROSES QUENCHING DAN TEMPERING PADA MATERIAL SCMnCr 2 UNTUK MEMENUHI STANDAR JIS G 5111. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF
D200010176.pdf Download (125kB) |
|
PDF
D200010176.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
Abstract
Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh quenching dan tempering pada baja paduan rendah SCMnCr 2 produksi PT Baja Kurnia terhadap sifat fisis dan mekanis, kemudian membandingkan hasil penelitian dengan standar JIS G 5111. Dengan menggunakan proses heat treatment berupa tempering after quenching diharapkan dapat mengetahui berapa lama holding time yang paling optimal pada tempering, sehingga dapat memberikan manfaat bagi industri pengecoran baja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini selain dari studi literatur, penulis juga melakukan pengujian (eksperimen). Pada pengujian diteliti logam baja paduan rendah hasil pengecoran yang belum mengalami heat treatment (raw material). Pada spesimen divariasikan dengan menggunakan proses perlakuan panas (heat treatment) dan tanpa perlakuan panas. Proses heat treatment yang dikenakan berupa pemanasan hingga suhu 850 ºC selama 40 menit, diikuti dengan quenching di air, lalu tempering pada 600 ºC selama 20, 30, dan 45 menit untuk 3 spesimen yang berbeda. Sifat fisis spesimen diuji dengan pengujian komposisi kimia dan pengamatan struktur mikro. Sedangkan sifat mekanis diketahui dari pengujian tarik dan pengujian kekerasan Brinell. Dari pengujian komposisi kimia diketahui bahwa logam mempunyai beberapa unsur penting C (0,36%), Mn (1,48%), dan Cr (0,532%), sehingga termasuk pada golongan baja paduan rendah SCMnCr 2. Pada foto hasil pengamatan struktur mikro diketahui bahwa pada benda uji terdapat fasa ferit dan perlit (raw material) dan setelah di-heat treatment (tempering after quenching) terbentuk fasa a (ferit) dan martensit temper. Semakin lama waktu penahanan temper, butir ferit dan martensit temper makin besar. Dari data hasil pengujian tarik diketahui harga kekuatan tarik specimen SCMnCr 2 sebelum di-heat treatment belum memenuhi standar JIS G 5111 (min 640 N/mm2), yaitu hanya 539,21 N/mm2. Setelah di-heat treatment (quenching dan tempering) mengakibatkan kenaikan kekuatan tarik (878,18 ÷ 931,73 N/mm2) karena terbentuknya butir-butir yang lebih halus. Dari pengujian kekerasan diketahui harga kekerasan sebelum di-treatment telah memenuhi standar JIS G 5111 (183 HB min). Dan setelah dilakukan proses heat treatment (quenching dengan variasi waktu tempering) harga kekerasan specimen lebih tinggi (254,7 ÷ 298,6 N/mm2), namun jika semakin lama waktu tempering maka harga kekerasan specimen akan sedikit menurun.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Baja SCMnCr 2, uji komposisi kimia, uji struktur mikro, uji tarik, dan uji kekerasan |
Subjects: | T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Mesin |
Depositing User: | Users 10 not found. |
Date Deposited: | 14 Dec 2009 04:09 |
Last Modified: | 15 Nov 2010 21:14 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/5380 |
Actions (login required)
View Item |