FORMULASI SALEP MINYAK ATSIRI RIMPANG TEMU GIRING (Curcuma heyneana Val. & v. Zijp.) DAN UJI AKTIVITAS Candida albicans IN VITRO MENGGUNAKAN BASIS POLIETILENGLIKOL 4000 DAN POLIETILENGLIKOL 400

Charunia, Diah (2009) FORMULASI SALEP MINYAK ATSIRI RIMPANG TEMU GIRING (Curcuma heyneana Val. & v. Zijp.) DAN UJI AKTIVITAS Candida albicans IN VITRO MENGGUNAKAN BASIS POLIETILENGLIKOL 4000 DAN POLIETILENGLIKOL 400. Skripsi thesis, Univerversitas Muhammadiyah Surakarta.

[img]
Preview
PDF
K100050261.pdf

Download (207kB)
[img] PDF
K100050261.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
Official URL: http://files.eprints.ums.ac.id/etd/2009/K100/K1000...

Abstract

Tanaman temu giring menghasilkan minyak atsiri yang berkhasiat sebagai obat antijamur. Penggunaan minyak atsiri dalam bentuk cair tidak praktis, sehingga perlu dibuat dalam bentuk sediaan salep. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh formulasi minyak atsiri rimpang temu giring (Curcuma heyneana Val. & V. Zijp) dengan basis larut air PEG 4000 dan PEG 400 terhadap sifat fisik salep serta kemampuan menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans. Minyak atsiri rimpang temu giring didestilasi dengan menggunakan metode destilasi uap dan air. Sediaan salep basis larut air dibuat dalam 2 formula dengan perbandingan jumlah PEG 4000 dan PEG 400 yang berbeda- beda, yaitu F1 (PEG 4000 : PEG 400 = 40:60) dan F2 (PEG 4000 : PEG 400 = 60:40) Pengujian terhadap salep meliputi viskositas, daya menyebar, daya melekat, pH, dan daya proteksi serta uji daya antijamur terhadap Candida albicans. Hasil pengamatan dianalisa dengan statistik Kolmogorov Smirnov Anava satu jalan dengan tingkat kepercayaan 95% dan dilanjutkan uji t-LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi kenaikan jumlah PEG 4000 menyebabkan peningkatan viskositas dan daya melekat dan penurunan daya menyebar salep. F1 dan F2 memiliki nilai pH yang sama yaitu pH 5. Perbedaan komposisi basis mempengaruhi kemampuan terhadap proteksi salep. Minyak atsiri rimpang temu giring diperoleh diameter hambatan pada F1 sebesar 1,7 + 0,125 cm dan F2 sebesar 1,5 + 0,105 cm. Pelepasan minyak atsiri pada F1 lebih baik daripada F2. Kata kunci : Minyak atsiri rimpang temu giring, Candida albicans, basis PEG 4000 dan PEG 400.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Minyak atsiri rimpang temu giring, Candida albicans, basis PEG 4000 dan PEG 400.
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Fakultas Farmasi > Farmasi
Depositing User: Mrs Esti Handayani
Date Deposited: 04 Dec 2009 07:44
Last Modified: 21 Nov 2019 06:27
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/5238

Actions (login required)

View Item View Item