LESTARI, ELVINA DEVITA (2009) PUSAT PENDIDIKAN ANAK AUTIS DI SURAKARTA. Skripsi thesis, Univerversitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF
D300050017.PDF Download (408kB) |
|
PDF
D300050017.PDF Restricted to Repository staff only Download (44MB) |
Abstract
Anak adalah calon generasi muda bangsa yang sangat berharga yang nantinya akan berperan dalam perkembangan pembangunan masa mendatang agar pembangunan nasional dapat berjalan lancar maka harus dipersiapkan para generasi muda yang benar-benar berpotensi, Akan tetapi tidak semua anak dapat dididik di sekolah umum. Hal inilah yang dialami oleh anak autis yaitu anak yang mempunyai masalah/gangguan dalam bidang komunikasi, interaksi, perilaku, emosi, pola bermain, gangguan sensorik. Kota Surakarta dalam pelayanan pendidikan anak autis masih belum terpenuhi lanyanannya, hal ini terbukti dengan adanya keterbatasan fasilitas pendidikan yang tidak memadai, selain itu pola penyebaran sekolah autis tidak merata, dengan penyandang autis di Surakarta terbanyak di daerah utara. Hal ini terkait dengan pencapaian bangunan yang berpengaruh kepada penyandang autis yaitu kondisi ketidakteraturan pada perkembangan otak (sistem syaraf motorik), menjadikan penyandang autis mudah tantrum (emosi) sehingga memerlukan pencapaian yang mudah. Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah untuk mewujudkan pusat pendidikan anak autis surakarta sebagai wadah pendidikan khusus bagi penyandang autis sehingga mendapatkan penanganan dalam tumbuh kembang anak autis agar lebih yang baik. Desain yang akan direncakan adalah bangunan dengan tata massa bentuk radial, karena bentuk radial dapat berfungsi sebagai penunjuk arah capai bangunan. Bangunan menggunakan tampilan arsitektur modern minimalis. Dengan mengekspose bahan material sehingga dapat dijadikan stimuli (merangsang)anak untuk dapat merasakan kondisi lingkungan sekitar. Penanggulangan anak autis yang hiperaktif dengan memberikan bahan material yang tidak berbahaya (kayu, karpet). Bangunan dengan warna-warna yang menarik yang dapat mempengaruhi psikologis anak selain itu juga sebagai pengidentifikasi suatu tempat. Dengan memberikan sculpture yang mudah dikenali anak juga dijadikan sebagai identifikasi tempat dan terapi bagi anak. Penyandang autis memiliki gangguan perilaku yaitu selalu memiliki tatapan yang kosong maka pengatasianya dengan memberikan ornamen dinding berupa gambar-gambar yang dapat menarik perhatian seperti gambar kartun, atau gambar perilaku normal/kegiatan sehari-hari. Hal ini juga dijadikan terapi bagi anak untuk memahami perilaku yang baik. Bentuk bangunan dan desain interior baik funitur tanpa menyudut (berbahaya bagi penandang).
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | pusat pendidikan, anak autis, surakarta |
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Arsitektur |
Depositing User: | Mrs Esti Handayani |
Date Deposited: | 26 Nov 2009 08:11 |
Last Modified: | 26 Oct 2011 05:55 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/5036 |
Actions (login required)
View Item |