TAUFIKUROCHMAN, TAUFIKUROCHMAN (2009) PERBEDAAN TINDAKAN KEKERASAN ORANG TUA TERHADAP ANAK DITINJAU DARI TINGKAT STRES PADA ORANGTUA DENGAN KONDISI EKONOMI LEMAH. Skripsi thesis, Univerversitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF
F100030257.PDF Download (91kB) |
|
PDF
F100030257.PDF Restricted to Repository staff only Download (399kB) |
Abstract
Anak yang mengalami tindakan kekerasan akan mengalami trauma, rasa ketakutan, kurang percaya diri, dan merasa tidak berdaya, sehingga sangat berbahaya bagi perkembangan jiwanya. Salah satu faktor orangtua melakukan tindakan kekerasan anak, adalah karena orang tua mengalami kesulitan ekonomi. Kondisi ekonomi sekarang ini yang tidak stabil dan kebijakan-kebijakan pemerintah yang kurang mendukung kepentingan rakyat menimbulkan berbagai kesulitan pada rakyat. Tujuan penelitian ini antara lain untuk mengetahui : 1) Perbedaan tindakan kekerasan orang tua terhadap anak ditinjau dari tingkat stres pada orangtua dengan kondisi ekonomi lemah; 2) Tingkat stres pada orangtua dengan kondisi ekonomi lemah; 3) Tingkat tindakan kekerasan terhadap anak. Hipotesis yang diajukan: ada perbedaan tindakan kekerasan orangtua terhadap anak ditinjau dari tingkat stres pada orang tua dengan kondisi ekonomi lemah. Subjek penelitian sebanyak 48 warga desa Babadan, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi, yang sudah berkeluarga, memiliki anak dan memperoleh BLT (Bantuan Langsung Tunai). Metode pengumpulan data menggunakan skala tindakan kekerasan orangtua terhadap anak dan skala tingkat stres pada orangtua dengan kondisi ekonomi lemah. Metode analisis data yang digunakan analisis uji t dan analisis varian satu jalur. Berdasarkan analisis Varian 1 jalur didapatkan nilai F sebesar 3,632; p= 0,034 (p<0,05) berarti ada perbedaan tindakan kekerasan terhadap anak ditinjau dari ketiga tingkatan stres (stres rendah, stres sedang, dan stres tinggi). Analisis Uji-t Antar A (A1-A2) sebesar –0,502; p=0,624 (p > 0,05) berarti tidak ada perbedaan tindakan kekerasan terhadap anak ditinjau dari tingkat stres rendah dengan tingkat stres sedang. Hasil uji-t (A1-A3) sebesar –1,951; p = 0,065 (p > 0,05) berarti tidak ada perbedaan tindakan kekerasan terhadap anak ditinjau dari tingkat stres rendah dengan tinggi. Hasil uji t (A2-A3) sebesar –2.687; p = 0,010 (p < 0,01) berarti ada perbedaan sangat signifikan tindakan kekerasan terhadap anak ditinjau dari tingkat stres orangtua sedang dengan tingkat stres tinggi. Orangtua yang memiliki tingkat stres rendah memiliki tindakan kekerasan orangtua terhadap anak tergolong sedang, ditunjukkan rerata empirik sebesar 85,286. Orangtua yang memiliki tingkat stres sedang juga memiliki tindakan kekerasan terhadap anak tergolong sedang ditunjukkan rerata empirik sebesar 89,207. Adapun orangtua yang memiliki tingkat stres tergolong tinggi memiliki tindakan kekerasan terhadap anak tergolong tinggi, ditunjukkan oleh rerata empirik sebesar 104,417 Dari penelitian ini peran atau kontribusi tingkat stres ekonomi terhadap tindakan kekerasan terhadap anak hanya sebesar 13,9%, sehingga masih 86,1% faktor-faktor atau variabel lain yang mempengaruhi tindakan kekerasan terhadap anak selain faktor stres ekonomi, diantaranya yaitu kepribadian dan lingkungan.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | kekerasan orang tua terhadap anak, stres pada orangtua , kondisi ekonomi lemah, tindakan kekerasan |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Fakultas Psikologi > Psikologi |
Depositing User: | Mrs Esti Handayani |
Date Deposited: | 19 Nov 2009 02:27 |
Last Modified: | 28 Oct 2011 03:56 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/4785 |
Actions (login required)
View Item |