PENYIDIKAN TINDAK PIDANA DI KALANGAN MILITER (Studi Terhadap Peran POM AD Dalam Penyelidikan Tindak Pidana di Kalangan TNI AD, Studi Kasus di DEN POM AD Kota Surakarta)

WIJANARKO , EDDY (2009) PENYIDIKAN TINDAK PIDANA DI KALANGAN MILITER (Studi Terhadap Peran POM AD Dalam Penyelidikan Tindak Pidana di Kalangan TNI AD, Studi Kasus di DEN POM AD Kota Surakarta). Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img]
Preview
PDF
C100040182.pdf

Download (510kB)
[img] PDF
C100040182.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (809kB)

Abstract

Penulisan hukum ini bertujuan untuk mengetahui bentuk Tindak Pidana Desersi yang dilakukan oleh Anggota TN1, proses penyidikan terhadap Tindak Pidana Desersi dan untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam proses penyidikan Tindak Pidana tersebut. Proses penyidikan tersebut dilakukan oleh Polisi Militer yang memiliki hak untuk menjadi penyidik. Penulisan hukum ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dan jika dilihat dari tujuannya termasuk penelitian hukum empiris. Lokasi penelitian adalah di detasemen Polisi Militer IV/ 4 Surakarta. Jenis data berasal dari data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah wawancara dan dokumentasi yang berupa kegiatan pengumpulan melalui catatan, buku, surat kabar, majalah. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan model interaktif. Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil bahwa penyidikan tindak pidana Desersi yang dilakukan Anggota TNI ada dua macam yaitu Desersi yang dilakukan dalam masa damai dan Desersi dalam masa perang/yudha kelana. Proses penyidikan yang dilakukan polisi Militer dimulai dengan adanya laporan dari Ankum kepada Polisi Militer bahwa anak buahnya telah melakukan Desersi setelah itu dilakukan penunjukan penyidik oleh Komandan Detasemen Polisi Militer. Kemudian dilakukan pemeriksaan saksi dan tersangka, jika diperlukan dapat dilakukan penahanan terhadap tersangka. Apabila tersangka tidak dapat ditemukan, maka penahanan tidak dilakukan. Setelah Polisi Militer melakukan pemeriksaan diikuti dengan langkah pembendelan berkas untuk dilimpahkan ke ODMIL untuk diperiksa apakah berkas tersebut sudah lengkap. Bukti yang digunakan adalah daftar absensi tersangka. Dalam proses penyidikan Desersi ini dapat dilakukan dengan dua macam cara yaitu dengan hadirnya tersangka dan tanpa hadirnya tersangka. Hambatan yang dihadapi adalah terkait Locus Delicti, yang menentukan siapa yang berwenang untuk menjadi seorang penyidik, biaya penyidikan yang terbatas serta sarana dan prasarana yang minim. Implikasi teoritis penelitian ini adalah bahwa penyidikan Tindak Pidana Desersi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan hadirnya tersangka dan tanpa hadirnya tersangka. Sedangkan Implikasi praktisnya adalah hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai rujukan proses penyidikan Tindak Pidana Desersi di Detasemen Polisi Militer IV/ 4 Surakarta.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Penyidikan Tindak Pidana, Militer
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum > Hukum
Depositing User: Maria Husnun Nisa
Date Deposited: 31 Aug 2009 02:15
Last Modified: 16 Nov 2010 07:06
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/4233

Actions (login required)

View Item View Item