Pemanfaatan Biji Turi Sebagai Bahan Baku Tahu Dengan Penambahan Ekstrak Pepaya Dan Lama Perendaman Berbeda

FATIKHAINI, Dyah Fatma and , Dra. Suparti, M.Si (2015) Pemanfaatan Biji Turi Sebagai Bahan Baku Tahu Dengan Penambahan Ekstrak Pepaya Dan Lama Perendaman Berbeda. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img] PDF (Halaman Depan)
HALAMAN DEPAN.pdf

Download (1MB)
[img] PDF (Bab I)
BAB 1.pdf

Download (144kB)
[img] PDF (Bab II)
BAB 2.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (138kB)
[img] PDF (Bab III)
BAB 3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (173kB)
[img] PDF (Bab IV)
BAB 4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (289kB)
[img] PDF (Bab V)
BAB 5.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (85kB)
[img] PDF (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (135kB)
[img] PDF (Lampiran)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)
[img] PDF (Naskah Publikasi)
NASKAH PUBLIKASI.pdf

Download (506kB)
[img] PDF (Surat pernyataan Publikasi)
SURAT PERNYATAANPUBLIKASI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (279kB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pemanfaatan biji turi oleh masyarakat sebagai bahan makanan. Kebanyakan masyarakat memanfaatkan bunganya. Biji turi ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan tahu yang belum banyak digunakan oleh masyarakat. Masyarakat lebih mengenal tahu berbahan dasar kedelai. Harga kedelai yang cukup mahal dapat digantikan dengan menggunakan biji turi yang relatif lebih murah dan berprotein tinggi. Pembuatan tahu dengan penambahan konsentrasi ekstrak pepaya dan pengaruh lama perendaman dapat mempengaruhi kadar protein karena adanya enzim papain pada pepaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar protein tahu biji turi serta untuk mengetahui organoleptik tahu biji turi dengan penambahan konsentrasi ekstrak pepaya dan pengaruh perendaman biji. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktorial. Faktor tersebut yaitu konsentrasi ekstrak pepaya yang digunakan (10 ml dan 15 ml) dan lama perendaman biji turi (24 jam, 25 jam, 26 jam) dengan 6 perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan konsentrasi ekstrak pepaya dan lama perendaman berpengaruh pada kadar protein tahu . Hasil kadar protein tertinggi pada perlakuan J2R3 yaitu 5,631%, sedangkan kadar protein terendah pada perlakuan J1R2 yaitu 4,251 %. Tahu dengan perlakuan penambahan konsentrsi ekstrak papaya 15 ml, lama perendaman 26 jam merupakan tahu yang dapat diterima oleh masyarakat dan memenuhi BSNI 01-3142-1998.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: biji turi, pepaya , lama perendaman, kadar protein, organoleptik
Subjects: Q Science > QH Natural history > QH301 Biology
Q Science > QK Botany
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Biologi
Depositing User: Cahyana K. Widada
Date Deposited: 09 Nov 2015 05:58
Last Modified: 11 Oct 2021 16:26
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/39318

Actions (login required)

View Item View Item