OPTIMALISASI DIMENSI PELAT LANTAI DENGAN MENGGUNAKAN TULANGAN WIRE MESH

Haryono , Haryono (2008) OPTIMALISASI DIMENSI PELAT LANTAI DENGAN MENGGUNAKAN TULANGAN WIRE MESH. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img]
Preview
PDF
D100010043.pdf

Download (1MB)
[img] PDF
D100010043.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Pada umumnya pelat beton bertulang dipakai sebagai lantai, atap, dan dinding dari gedung – gedung, serta sebagai pelat lantai (decks) dari jembatan. Untuk pembangunan gedung dengan konstruksi yang ringan, tipis tetapi kuat dalam perencanaan penambahan satu level lantai rumah adalah dengan membuat pelat beton yang ringan, tipis tetapi kuat dalam menahan beban strukturnya. Pengembangan lantai yang berupa pelat beton diupayakan agar tidak terlalu membebani konstruksi balok dan kolom yang mendukungnya. Penelitian ini mencoba menggunakan kawat baja las (wire mesh) yang umum berada di pasaran sebagai penulangan lantai beton tipis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui momen lentur benda uji yang berupa pelat beton tipis dengan tulangan kawat baja las (wire mesh) pada umur 28 hari. Penelitian ini menganalisis 2 sampel benda uji yaitu, beton sebagai bahan pengisi dan pelat beton. Dimensi benda uji silinder Ø 15 cm dan tinggi 30 cm, sedangkan bentuk benda uji pelat lantai beton dengan ukuran 100 x 50 x (5;1,5) cm3 ,100x50x(5;3)cm³ dan 100 x 50 x(5;1,5) cm3 (dilapis mortar 1cm). Baja tulangan menggunakan tulangan kawat baja las ( wire mesh ) berbentuk jala yang umum berada di pasaran dengan diameter kawat baja 6 mm. Faktor air semen yang digunakan adalah 0,5. Mix design menggunakan Metode SK SNI T-15-1990- 03. Setiap variasi dibuat 3 benda uji, sehingga jumlah total ada 12 benda uji. Hasil kuat tekan rata – rata silinder beton dijadikan acuan sebagai bahan pengisi pelat lantai beton dengan fas 0,5 sebesar 25,48 MPa. Beban terpusat maksimum rata – rata yang dapat ditahan 3 benda uji pelat beton tebal 5cm Dan 1.5cm sebesar 8666,67 N ,untuk pelat beton dengan tebal 5cm dan 3cm sebesar 8333,33dan untuk pelat beton tebal 5cm Dan 1.5cm dilapis mortal 1cm sebesar 10666,67 N. Penurunan rata – rata benda uji pelat beton tebal (5;1,5) sebesar 6,77 mm,untuk pelat beton dengan tebal 5cm dan 3cm sebesar 6,28mm dan untuk pelat beton dengan dilapis mortal 1cm sebesar 6,95 mm. Hasil uji laboratorium dengan tebal (5;1,5)cm sebesar 1991014,4541 Nmm, untuk pelat beton dengan tebal (5;3)cm sebesar 1920289,53 Nmm,dan pelat beton tebal (5;1,5) dengan dilapis mortal 1cm sebesar 2447465,426 Nmm. Hasil teoritis dengan tebal (5;1,5)cm sebesar 1775329,829 Nmm, untuk pelat beton dengan tebal (5;3)cm sebesar 1775329,829Nmm,dan pelat beton tebal (5;1,5) dengan dilapis mortal 1cm sebesar 2287912,524 Nmm. Perbandingan hasil uji laboratorium dan analisis untuk pelat beton tebal (5;1,5)cm 11 %, untuk pelat beton dengan tebal (5;3)cm 7%, dan untuk pelat beton dengan dilapis mortal 1cm sebesar 6 %.Pengaruh penambahan mortar terhadap pelat lantai dari segi momen lentur maksimum yang mampu ditahan lebih besar 20,09% dan dari segi penurunan lebih kecil 2,2% dari pelat lantai normal tanpa dilapis mortar.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: momen lentur, pelat beton, kuat tekan, kawat baja las, kuat tarik
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: Ari Fatmawati
Date Deposited: 29 Jul 2009 04:10
Last Modified: 21 Feb 2011 04:16
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/3805

Actions (login required)

View Item View Item