Saidan, Muh and , Drs. Sutan Syahrir Zabda, SH,MH., and , Dra. Sri Arfiah, SH, M.Pd (2015) Analisis Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Perceraian Di Pemkot Surakarta Tahun 2013-2014 (Studi Kasus di Pengadilan Agama Surakarta). Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
PDF (Halaman Depan)
HALAMAN DEPAN.pdf Download (417kB) |
|
PDF (Bab I)
BAB I.pdf Download (128kB) |
|
PDF (Bab II)
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (228kB) |
|
PDF (Bab III)
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (172kB) |
|
PDF (Bab IV)
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (249kB) |
|
PDF (Bab V)
BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (64kB) |
|
PDF (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (77kB) |
|
PDF (Lampiran)
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
PDF (Naskah Publikasi)
NASKAH PUBLIKASI.pdf Download (431kB) |
Abstract
Analisis Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Perceraian Di Pemkot Surakarta tahun 2013-2014 (Studi Kasus di Pengadilan Agama Surakarta). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor-faktor apa saja penyebab perceraian dan untuk memperoleh gambaran dan hambatan-hambatan yang dihadapi dalam proses peradilan, dalam penyelsaian kasus perceraian di pengadilan agama Surakarta yang terjadi pada tahun 2013-2014. Jenis penelitian ini adalah penelitian analisis kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode etnografi karena penelitian ini dilaksanakan pada kondisi yang alamiah dan bersifat budaya. Peneliti langsung ke sumber data yaitu para staf kantor pengadilan agama pemkot surakarta dan pengaju gugatan cerai sehingga disini peneliti adalah instrumen kunci. Maksud penggunaan metode ini adalah untuk memahami sudut para staf kantor pengadilan agama pemkot surakarta dan pengaju gugatan cerai tentang tingginya nilai tingkat perceraian dan faktor-faktor penyebabnya. Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini, dari banyaknya faktor-faktor penyebab perceraian yang terjadi di kota surakarta, kasus yang paling banyak mendasari pasangan mengajukan gugat cerai adalah tidak adanya tanggung jawab sebesar 47,5%, kedua adalah tidak adanya keharmonisan sebesar 21,2%, selanjutnya gangguan dari pihak ke-tiga atau perselingkuhan sebesar 12,8%, faktor ekonomi banyak kasus sebesar 8,7%, dan terakhir krisis ahlak sebesar 5,2%. Gambaran proses persidangan perceraian di pengadilan agama Surakarta, Sebelum pengadilan agama menggelar sidang, terlebih dahulu pihak dari pengadilan agama memberikan nasehat dan berusaha untuk mendamaikan kedua belah pihak yang akan bercerai, setelah itu maka persidangan akan digelar. Proses persidangan di pengadialan agama biasanya digelar 7 kali persidangan. Sidang I, Pembacaan identitas, meliputi pembacaan identitas penggugat dan selanjutnya pembacaan identitas tergugat. Sidang II, Pemeriksaan pokok perkara dan membacakan permohonan gugatan. Sidang III, Jawaban atau tanggapan terguggat atas perkara yang diajukan oleh penggugat. Sidang. IV, Tanggapan dari jawaban atau replik. Sidang V, Duplik merupakan tanggapan atas replik. Sidang VI, Pembuktian perkara. Sidang VII, Musyawarah majlis dan pembacaan putusan. Dari hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa kasus perceraian terbanyak yang terjadi dipengadilan Agama Surakarta adalah tidak adanya tanggung jawag dari pasangan, sedangkan proses persidangan yang dilakukan dalam proses persidangan sudah sesuai dengan UU Nomor 1 Tahun 1974 dan Kompilasi Hukum Islam
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | perceraian, pengadilan, persidangan, gugat-cerai |
Subjects: | H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Kewarganegaraan |
Depositing User: | Ari Fatmawati |
Date Deposited: | 11 Apr 2015 03:44 |
Last Modified: | 12 Oct 2021 04:47 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/32684 |
Actions (login required)
View Item |