Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Rheumatoid Arthritis Ankle Billateral Di RSUD Saras Husada Purworejo

Fwbriana, Febriana and , Yulisna Mutia Sari, MSc (GRS) (2015) Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Rheumatoid Arthritis Ankle Billateral Di RSUD Saras Husada Purworejo. Diploma thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img] PDF (Naskah Publikasi)
NASKAH PUBLIKASI.pdf

Download (689kB)
[img] PDF (Halaman Depan)
HALAMAN DEPAN.pdf

Download (920kB)
[img] PDF (Bab I)
BAB I.pdf

Download (147kB)
[img] PDF (Bab II)
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (322kB)
[img] PDF (Bab III)
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (154kB)
[img] PDF (Bab IV)
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (178kB)
[img] PDF (Bab V)
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (128kB)
[img] PDF (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (124kB)
[img] PDF (Lampiran)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

Latar Belakang : Rheumatoid Arthritis adalah radang pada sendi, yaitu suatu penyakit autoimun dimana persendian mengalami peradangan sehingga terjadi pembengkakan, nyeri dan kerusakan pada bagian dalam sendi. Tujuan : Untuk mengetahui pelaksanaan Fisioterapi dalam mengurangi nyeri, meningkatkan kekuatan otot dan mengurangi oedema pada kasus Rheumatoid Arthritis dengan menggunakan modalitas Infra Red (IR), Terapi Latihan (Resisted Active Movement dan Static Contraction) dan Massage. Hasil : Setelah dilakukan terapi selama 6 kali didapatkan hasil penilaian nyeri ankle dextra nyeri diam T1 : 0 menjadi T6 : 0, nyeri tekan T1 : 6,9 menjadi T6 : 5,1, nyeri gerak T1 : 5,1 menjadi T6 : 4,7, ankle sinistra nyeri diam T1 : 0 menjadi T6 : 0, nyeri tekan T1 : 6,5 menjadi T6 : 6,2, nyeri gerak T1 : 5,3 menjadi T6 : 4,9, pengukuran antropometri ankle dextra dari maleolus lateralis T1 : 30,5 cm menjadi T6 : 27,5 cm, 5 cm kearah cranial T1 : 22 cm menjadi T6 : 21 cm, 5 cm kearah caudal T1 : 26,2 cm menjadi T6 : 23 cm, ankle sinistra dari maleolus lateralis T1 : 27,3 cm menjadi T6 : 27,2 cm, 5 cm kearah cranial T1 : 21 cm menjadi T6 : 21 cm, 5 cm kearah caudal T1 : 23 cm menjadi T6 : 24 cm, peningkatan kekuatan otot dorsal fleksi dextra T1 : 4- menjadi T6 : 4, plantar fleksi dextra T1 : 4- menjadi T6 : 4+, eversi dextra T1 : 4 menjadi 4+, inversi dextra T1 : 4 menjadi T6 : 4+, dorsal fleksi sinistra T1 : 4- menjadi T6 : 4+, plantar fleksi sinistra T1 : 4- menjadi 4+, eversi sinistra T1 : 4 menjadi T6 : 4+, inversi sinistra T1 : 4 menjadi T6 : 4+. Kesimpulan : Infra Red (IR) dapat mengurangi nyeri pada kedua ankle dalam kondisi Rheumatoid Arthritis, Terapi Latihan berupa Resisted Active Movement dapat meningkatkan kekuatan otot kedua ankle pada kondisi Rheumatoid Arthritis dan Massage ditambah Terapi Latihan berupa Static Contraction dapat mengurangi oedema kedua ankle pada kondisi Rheumatoid Arthritis.

Item Type: Karya ilmiah (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Rheumatoid Arthritis, Infra Red (IR), Resisted Active Movement, Massage dan Static Contraction
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology
Divisions: Fakultas Ilmu Kesehatan > Fisioterapi D3
Depositing User: Kurnia Utami
Date Deposited: 08 Apr 2015 07:18
Last Modified: 09 Oct 2021 13:31
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/32653

Actions (login required)

View Item View Item