ATRIBUSI SOSIAL NARAPIDANA ANAK DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA SRAGEN

Anggono, Anton Tri (2008) ATRIBUSI SOSIAL NARAPIDANA ANAK DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA SRAGEN. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img] PDF
F100040273.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Meningkatnya tindak pidana yang melibatkan anak sebagai pelaku, dan adanya pembinaan terhadap narapidana anak yang cenderung di tempatkan di Lembaga Pemasyarakatan umum yang berbaur dengan narapidana dewasa Secara langsung maupun tidak langsung anak akan mengalami atribusi sosial yang akan mempengaruhi sikap, perilaku, keyakinan, dan motivasi. Atribusi memiliki arti penting dalam memprediksi strategi menghadapi masalah yang digunakan individu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Agar dapat menjawab pertanyaan penelitian, penulis melakukan pengumpulan data dengan metode interview, observasi, dan tes psikologi. Selain dengan subjek utama, penulis melakukan wawancara dengan beberapa key person antara lain, petugas Lapas, dan masyarakat. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi. Berdasarkan data-data yang diperoleh, tindak pidana pada anak disebabkan karena adanya motivasi intrinsik, yaitu inteligensi rendah, kontrol diri rendah, usia, jenis kelamin, dan identitas yang keliru (psikogenis), dan motivasi ekstrinsik meliputi keluarga, peer group, lingkungan sekitar (sosiogenis), kelas sosial ekonomi, dan pengaruh mass media. Narapidana anak selama menjalani pembinaan mengalami proses pengendalian (Controllability) antara orientasi penyebab (locus of causality) dan aspek kestabilan (stability), dalam pelaksanaan pembinaan narapidana anak memiliki kesamaan perilaku dengan narapidana lain (konsensus tinggi), berperilaku terhadap stimulus yang sama dalam situasi yang berbeda (konsistensi tinggi) dan berperilaku terhadap situasi yang berbeda-beda (distingsi tinggi), serta adanya kepercayaan, representasi sosial, dan perilaku memilih. Dalam proses inilah narapidana anak menjalani pembinaan dan pelatihan, sehingga narapidana anak memiliki orientasi untuk lebih dewasa dalam sikap, perilaku, keyakinan, dan motivasi. Persepsi masyarakat terhadap narapidana anak berdasarkan latar belakang kehidupannya. Namun demikian, masyarakat tetap menilai mempunyai suatu kesalahan, sehingga mereka tetap mendapatkan hukuman atau tindak pidana sebagai akibat dari kesalahan yang telah dilakukan. Meskipun telah bebas, mereka cenderung mendapat sorotan dari masyarakat dengan predikat “Narapidana”.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Atribusi sosial, Narapidana anak, Lembaga Pemasyarakatan
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions: Fakultas Psikologi > Psikologi
Depositing User: Ari Fatmawati
Date Deposited: 01 Sep 2008 03:42
Last Modified: 24 Feb 2011 04:37
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/320

Actions (login required)

View Item View Item