Giovanni, Almiradiva (2014) Dinamika Stres Kerja Pada Koreografer Tari Kontemporer. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF (Halaman Depan)
03._HALAMAN_DEPAN.pdf Download (613kB) |
|
|
PDF (Bab I)
04._BAB_I.pdf Download (128kB) |
|
PDF (Bab II)
05._BAB_II.pdf Restricted to Repository staff only Download (227kB) |
||
PDF (Bab III)
06._BAB_III.pdf Restricted to Repository staff only Download (72kB) |
||
PDF (Bab IV)
07._BAB_IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (298kB) |
||
PDF (Bab V)
08._BAB_V.pdf Restricted to Repository staff only Download (172kB) |
||
|
PDF (Daftar Pustaka)
09._DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (120kB) |
|
PDF (Lampiran)
10._LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
||
|
PDF (Naskah Publikasi)
02._Naskah_Publikasi.pdf Download (435kB) |
Abstract
Koreografer dituntut untuk lebih kreatif dalam penggarapan sebuah karya dan sedikit waktu yang dimiliki untuk menyelesaikan karya tersebut. Ketika terdapat masalah dalam pembuatan karya tari tersebut, dapat memicu timbulnya stres. Stres kerja juga dapat dilihat dari munculnya tuntutan, kendala, dan kesulitan dalam menyelesaikan karya, seperti bagaimana koreografer bekerja secara profesional dengan disiplin dalam mengejar deadline, lebih peka terhadap lingkungan sekitar, dan beberapa kendala seperti me-manage produksi, me-manage waktu, kendala teknis, serta kendala penari. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dinamika stres kerja pada koreografer tari kontemporer. Pengambilan subjek dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan pada ciri-ciri subjek sudah ditentukan, yaitu 4 koreografer tari kontemporer di Taman Budaya Surakarta yang terdiri dari 2 koreografer laki-laki dan 2 koreografer perempuan, dengan karakter sudah berpengalaman 5 tahun memiliki karya original sendiri, dan memiliki karya 10 karya berprestasi yang sudah diakui keberadaannya di masyarakat luas. Metode yang digunakan adalah induktif deskriptif dengan pendekatan kualitatif, menggunakan wawancara untuk mengumpulkan data dan observasi untuk menambah dan memperkuat data wawancara. Hasil analisis dan pembahasan menunjukkan bahwa koreografer perempuan mengalami stres kerja lebih tinggi dibanding koreografer laki-laki. Koreografer perempuan mengalami stres kerja yang tinggi karena adanya tuntutan pekerjaan dan rumah tangga pada saat membuat sebuah karya tari. Bagi koreografer yang mengalami stres positif “eustress” akan mendorong koreografer untuk lebih kreatif, bertanggung jawab, dan disiplin dalam menjalankan dan menyelesaikan masalah-masalah pekerjaan yang dihadapi agar menghasilkan karya yang berkualitas. Sedangkan koreografer yang mengalami stres negatif “distress” akan memicu munculnya perasaan cemas, mudah marah, turunnya konsentrasi, gangguan fisik, menurunnya produktivitas kerja, menarik diri dari lingkungan, dan bekerja berlebihan serta merokok berlebihan.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | stres kerja, koreografer, tari kontemporer |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Depositing User: | Users 1508 not found. |
Date Deposited: | 05 Feb 2015 12:22 |
Last Modified: | 05 Feb 2015 13:53 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/31824 |
Actions (login required)
View Item |