ARIFIN, AGHIL and , Dr. Ir. Qomarun, MM and , Ir. Syamsudi Raidi, MT. (2014) Dasar Program Perencanaan Dan Perancangan Arsitektur Gedung Parkir + CBD(Central Business District)-Solo. Diploma thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF (Halaman Depan)
03_HALAMAN_DEPAN.pdf Download (1MB) |
|
|
PDF (Bab I)
04_BAB_I.pdf Download (431kB) |
|
PDF (Bab II)
05_BAB_II.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
||
PDF (Bab III)
06_BAB_III.pdf Restricted to Repository staff only Download (436kB) |
||
PDF (Bab IV)
07_BAB_IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
||
|
PDF (Daftar Pustaka)
08_DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (6kB) |
|
PDF (Lampiran)
09_LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (90MB) |
||
|
PDF (Naskah Publikasi)
02_Naskah_Publikasi_Ilmiah.pdf Download (1MB) |
Abstract
Seiring berjalannya waktu, Indonesia mengalami perkembangan modernisasi yang sangat cepat. Perkembangan teknologi transportasi kota-kota di Indonesia juga semakin tinggi, sehingga jumlah kendaraan bermotor juga semakin banyak. Menurut data terakhir Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia (Korlantas Polri), selama tahun 2012, pertambahan terbanyak adalah mobil pribadi dan sepeda motor, masing-masing 12 persen. Sepeda motor baru yang dibeli konsumen pada tahun lalu mencapai 8.551.047 unit. Sedangkan mobil pribadi baru yang dicatat kepolisian mencapai 984.314 unit. Sepeda motor jumlahnya 77,7 juta unit atau 82,4 persen. Mobil pribadi 9,5 juta unit atau 10 persen, disusul mobil barang, bus dan kendaraan khusus. Perkembangan jumlah kendaraan yang meningkat drastis ini juga dialami di Kota Solo. Sebutan “solo macet” kini sudah mulai melekat di Kota Bengawan. Menilik data yang dimiki Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo, 2013) Surakarta, peningkatan jumlah kendaraan menjadi salah satu pemicu kemacetan di Solo. Menurut data Dinas Perbuhungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo, 2013) Surakarta, jumlah kendaraan di Solo hampir sama dengan jumlah penduduk di Kota Solo. Sedikitnya ada 14 titik macet di Kota Solo. Berdasar data di Dinas Perhubungan setempat, jumlah kendaraan roda dua dan roda empat di Kota Solo terus bertambah. Macet menimbulkan terhambatnya arus lalu lintas, sehingga dapat menimbulkan ketidak efisienan waktu. Selain itu macet dapat menimbulkan kendaraan tidak dapat beristirahat. Dengan berjubelnya kendaraan di jalan dengan tidak sengaja akan mengurangi keindahan kota. Untuk mengatasi permasalahan itu, maka dibuat solusi gedung parkir di titik CBD(Central Business District). Dengan adanya gedung parkir di Solo, Maka dapat mengatasi kemacetan di Solo. Khususnya di daerah CBD(Central Business District) Solo, yang menjadi pusat perbisnisan di Solo. Terdapat permasalahan yaitu; Bagaimana dasar program perencanaan dan perancangan arsitektur Gedung Parkir CBD(Central Business District)-Solo? Untuk menyusun buku DP3A CBD(Central Business District)-parking dan Membuat karya bangunan CBD(Central Business District)-parking. Perancangan dilakukan dengan pengamatan data dan juga mempertimbangkan potensi – potensi yang dapat mendukung penulisan proposal. Hasil dari analisis dapat dibuat dalam bentuk kerangka yang berupa deskriptif. Hasil akhir berupa konsep hasil penelitian yang dipadukan dengan referensi yang ada sebagai dasar perencanaan dan perancangan. Desain yang dihasilkan adalah sebuah Gedung Parkir CBD-(Central Business District)-Solo.
Item Type: | Karya ilmiah (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Gedung, Parkir, dan CBD(Central Business District)-Solo. |
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Arsitektur |
Depositing User: | Munawar Munawar |
Date Deposited: | 13 Oct 2014 11:59 |
Last Modified: | 21 Jul 2016 02:04 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/30435 |
Actions (login required)
View Item |