Citrantono, Grandis Bayu (2014) Pengaruh Pembalikan Arah Arus Lalu Lintas Terhadap Kinerja Simpang Bersinyal (Studi Kasus Simpang Nonongan Kota Surakarta). Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF (Halaman Depan)
1._halaman_depan.pdf Download (514kB) |
|
|
PDF (Bab I)
2._BAB_I.pdf Download (24kB) |
|
PDF (Bab II)
3._BAB_II.pdf Restricted to Repository staff only Download (50kB) |
||
PDF (Bab III)
4._BAB_III.pdf Restricted to Repository staff only Download (368kB) |
||
PDF (Bab IV)
5._BAB_IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (133kB) |
||
PDF (Bab V)
6._BAB_V.pdf Restricted to Repository staff only Download (5MB) |
||
PDF (Bab VI)
7._BAB_VI.pdf Restricted to Repository staff only Download (18kB) |
||
|
PDF (Daftra Pustaka)
8._DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (14kB) |
|
PDF (Lampiran)
9._lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
||
|
PDF (Naskah Publikasi)
10._NASKAH_PUBLIKASI.pdf Download (390kB) |
Abstract
Kota Surakarta adalah kota besar yang mempunyai jumlah penduduk 557.251 jiwa pada tahun 2013, memiliki beberapa simpang bersinyal salah satunya Simpang Bersinyal Nonongan. Letak Simpang Bersinyal Nonongan pada pertemuan antara Jalan Slamet Riyadi dengan Jalan Yos Sudarso dan Jalan K. H. Ahmad Dahlan. Masalah yang terjadi adalah kemacetan pada Jalan Yos Sudarso yang berdampak pada Simpang Nonongan, berdasarkan permasalahan di atas, peneliti mencoba untuk membuat alternatif penyelesaian dengan cara pembalikan arah arus lalu lintas. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kinerja simpang kondisi existing dan kondisi setelah pembalikan arah aruslalu lintas, selanjut nya apakah kondisi pembalikan arah arus lalul intas ini lebih optimal dibandingkan dengan kondisi existing. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer (kondisi geometrik, lingkungan, arus lalu lintas, dan sinyal lalu lintas), serta data sekunder (jumlahpenduduk). Analisis kondisi existing menggunakan MKJI 1997 dan analisis kondisi pembalikan arah arus lalu lintas menggunakan dua metode, yaitu metode MKJI 1997 dan HCM 2000. Parameter yang digunakan adalah derajat kejenuhan (DS), panjang antrian (QL), dan tundaan (D), sedangkan metode HCM 2000, menggunakan parameter derajat kejenuhan (DS) dan tundaan (D). Berdasarkan hasil analisis kondisi existing pada Jalan Slamet Riyadi didapatkan DS = 1,065 dengan QL berdasarkan Gambar III.1 = 131,4 m, sedangkan berdasarkan extrapolasi = 441,9 m, D = 151,4 detik/smp, sedangkan pada Jalan Yos Sudarso DS = 0,923 dengan QL = 102,0 m, D = 56,6 detik/smp. Hasil yang paling optimal untuk kondisi pembalikan arah arus lalu lintas dengan MKJI 1997 pada Jalan Slamet Riyadi DS = 0,762 dengan QL = 102,9 m, D = 24,6 detik/smp, sedangkan pada Jalan Yos Sudarso DS = 0,359 dengan QL = 30,0 m, D = 31,4 detik/smp. Hasil dari HCM 2000 yang paling optimal pada Jalan Slamet Riyadi D =1,778 dengan D =359,5 detik/smp, dan pada Jalan Yos Sudarso DS =1,241, D = 131,1 detik/smp. Hasil yang optimal adalah pembalikan arah arus lalu lintas menggunakan MKJI 1997.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | simpang bersinyal, pembalikan arah arus, derajat kejenuhan, tundaan. |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil |
Depositing User: | Ari Fatmawati |
Date Deposited: | 09 Oct 2014 11:56 |
Last Modified: | 09 Oct 2014 11:56 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/30387 |
Actions (login required)
View Item |