Aktivitas Antibakterikulit Kayu Manis (Cinnamomum burmanni) Dengan Cara Ekstraksi Yang Berbeda Terhadap Escherichia coli Dan Staphylococcus aureus

Nisa, Laili Choirun and , Triastuti Rahayu, S.Si, M.Si (2014) Aktivitas Antibakterikulit Kayu Manis (Cinnamomum burmanni) Dengan Cara Ekstraksi Yang Berbeda Terhadap Escherichia coli Dan Staphylococcus aureus. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img]
Preview
PDF (Halaman Depan)
HALAMAN_JUDUL.pdf

Download (1MB)
[img]
Preview
PDF (Bab I)
BAB_I.pdf

Download (129kB)
[img] PDF (Bab II)
BAB_II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (271kB)
[img] PDF (Bab III)
BAB_III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (142kB)
[img] PDF (Bab IV)
BAB_IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (110kB)
[img] PDF (Bab V)
BAB_V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (40kB)
[img]
Preview
PDF (Daftar Pustaka)
DAFTAR_PUSTAKA.pdf

Download (54kB)
[img] PDF (Lampiran)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)
[img]
Preview
PDF (Naskah Publikasi)
NASKAH_PUBLIKASI.pdf

Download (1MB)

Abstract

Kayu manis merupakan salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional karena mengandung sinamaldehid 60-70%, p-cimene 0,6-1,2 %, a-pinene 0,2-0,6%, eugenol 0,8%, sinamil asetat 5%, kariofilen 1,4-3,3%, benzil benzoate 0,7-1,0% yang memiliki aktivitas antibakteri terhadap E.coli dan S.aureus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri kulit kayu manis dengan cara ekstraksi infundasi dan dekoksi terhadap pertumbuhan bakteri E.coli dan S.aureus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap mengunakan 2 faktor, yaitu faktor I (jenis bakteri) meliputi: E.coli (B1) dan S.aureus (B2), sedangkan faktor II (cara ekstraksi yang berbeda) meliputi: ekstraksi infundasi (E1) dan ekstraksi dekoksi (E2). Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi sumuran.Data diukur dengan mengukur zona hambat yang terbentuk di sekitar sumuran. Hasil yang diperoleh menunjukkan ekstrak kulit kayu manis memiliki aktivitas antibakteri, dibuktikan dengan hasil rata-rata diameter zona hambat E.coli dan S.aureus > 12 mm yaitu ekstraksi infundasi dan dekoksi pada E.coli sebesar 23 mm dan 19,2 mm, S.aureus sebesar 22,5 mm dan 17,5 mm. Aktivitas antibakteri ekstrak kulit kayu manis dengan cara infundasi lebih besar terhadap E.coli dan S.aureus dibandingkan dengan ekstraksi dekoksi.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Antibakteri, kulit kayu manis, infundasi, dekoksi
Subjects: Q Science > QR Microbiology
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Biologi
Depositing User: Users 4402 not found.
Date Deposited: 08 Jul 2014 06:37
Last Modified: 18 Oct 2021 18:50
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/29751

Actions (login required)

View Item View Item