ANALISIS COMPARATIVE KINERJA BANK SYARIAH MANDIRI DAN BANK MANDIRI KONVENSIONAL DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS Z- SCORE PADA BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2004 – 2006

SOLEH , SUBAGYO (2009) ANALISIS COMPARATIVE KINERJA BANK SYARIAH MANDIRI DAN BANK MANDIRI KONVENSIONAL DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS Z- SCORE PADA BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2004 – 2006. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img]
Preview
PDF
B100040476.pdf

Download (59kB)
[img] PDF
B100040476.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (310kB)
Official URL: http://files.eprints.ums.ac.id/etd/2009/B100/B1000...

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui untuk mengetahui kinerja keuangan Bank Syariah Mandiri lebih baik dibandingkan Bank Mandiri (Persero) pada Bursa Efek Indonesia tahun 2004 – 2006. Hasil perhitungan menyimpulkan tahun 2004 DER Bank Syariah Mandiri sebesar 11,13% dimana Rp 1,00 total hutang perusahaan dijamin oleh modal sebesar Rp 0,11. Tahun 2005 perusahaan terus meningkat yaitu menjadi 44,97% Peningkatan untuk tahun 2006 ini dapat diketahui karena terjadi penurunan modal tahun 2006 yaitu Rp5.154 dan peningkatan hutang sebesar Rp 144.931 dan tahun 2004 DER sebesar 32,73%. Tahun 2004, DTAR Bank Syariah Mandiri sebesar 2,99%. Pada tahun 2005, rasio juga meningkat yaitu menjadi 5,98% yang artinya setiap Rp1,00 hutang perusahaan dijamin oleh total aktiva sebesar Rp0,0598. Selain itu, pada tahun 2005 DTAR perusahaan mengalami penurunan. Pada tahun 2006 DTAR perusahaan adalah 2,61% artinya setiap Rp1,00 total hutang dijamin oleh total assets sebesar Rp0,061. Pada tahun 2004 ROA Bank Syariah Mandiri sebesar 1,82% artinya setiap Rp1,00 total aktiva perusahaan dapat menghasilkan laba bersih Rp0,0182. Pada tahun 2005, ROA perusahaan menurun drastis menjadi 0,02% dikarenakan pada tahun 2005 perusahan tidak mampu menghasilkan laba bersih (EAT) lagi sehingga perusahaan mengalami kerugian atau rasio negatif yaitu laba bersih perusahaan menurun sebesar Rp29.911 atau 101,7% dan terjadi peningkatan total aktiva perusahaan yang hanya Rp1.616.207 atau 99,9%. Tetapi pada tahun 2006, ROA perusahaan meningkat lagi dikarenakan perusahaan telah berhasil memulihkan kondisi keuangannya sehingga perusahaan tidak mengalami kerugian lagi yaitu rasio meningkat menjadi 1,50% yang disebabkan karena terjadi peningkatan pada laba bersih perusahaan sebesar Rp103.983 atau peningkatan laba sebesar 205 kali lipat. Pada tahun 2004 ROE Bank Syariah Mandiri sebesar 6,76% yang artinya kemampuan Rp1,00 modal perusahaan untuk menghasilkan laba bersih sebesar Rp0,0676. Tetapi pada tahun 2005 perusahaan menderita rugi dan rasio menjadi negatif yaitu -0,012%. Tetapi pada tahun 2006 ROE meningkat kembali dikarenakan perusahaan sudah mampu menghasilkan laba bersih (EAT) yaitu dari Rp(507) pada tahun 2005 menjadi Rp103.476. Berdasarkan analisis diskriminan dengan menghitung nilai Z Score dapat disimpulkan keseluruhan perhitungan variabel X1 sampai dengan X4 dalam menghasilkan nilai Z skor selama periode tahun 2004-2006 maka diperoleh nilai Z skor yang bervariasi. Pada tahun 2004 DER Bank Mandiri perusahaan menurun yaitu menjadi 0,30% dimana Rp 1,00 total hutang perusahaan dijamin oleh modal sebesar Rp 0,003. Untuk tahun 2005 terjadi kenaikan yaitu menjadi 0,96% atau dapat dikatakan kemampuan modal perusahaan dalam melunasi hutangnya adalah 1:0,0096 atau setiap Rp. 1,00 hutang perusahaan dijamin dengan modal sebesar Rp. 0,0096. untuk tahun 2006, hutang perusahaan menurun sebesar Rp. 13611 dan modal meningkat Rp. 4.698.102 atau 23,3% sehingga rasio menurun untuk tahun 2006 yaitu menjadi 0,72%. Pada tahun 2004, rasio terus meningkat yaitu menjadi 0,078% yang artinya setiap Rp1,00 hutang perusahaan dijamin oleh total aktiva sebesar Rp 0,00078 dan pada tahun 2006 DTAR perusahaan adalah 0,0747% artinya setiap Rp1,00 total hutang dijamin oleh total assets sebesar Rp 0,000747. Dari rasio-rasio DTAR pada tahun 2000-2004 menunjukkan perusahaan masih insolvabel karena rasio belum mencapai 100% atau dalam perbandingan 1:1 sehingga perusahaan belum mampu melunasi hutang-hutangnya pada saat dilikuidasi bila dilihat dari total aktivanya. ROA untuk tahun 2004 sebesar 1,40% dikarenakan adanya penurunan total aktiva sebesar Rp8.377.739 atau 3,2% namun EAT meningkat sebesar Rp799.915 atau 29,1%. ROA untuk tahun 2005 meningkat menjadi 1,73% dikarenakan adanya penurunan total aktiva sebesar Rp5.123.981 namun EAT meningkat sebesar Rp760.618 atau 21,5%. Pada tahun 2006 rasio mengalami peningkatan lagi menjadi 2,18% dikarenakan adanya penurunan total aktiva sebesar Rp7.362.645 dan EAT meningkat sebesar Rp949.341 yaitu dari Rp4.306.290 menjadi Rp5.255.63. Pada tahun 2004 rasio sebesar 21,75% yang artinya kemampuan Rp1,00 modal perusahaan untuk menghasilkan laba bersih sebesar Rp0,2175. Pada tahun-tahun berikutnya rasio cenderung stabil yaitu dengan rata-rata rasio 21,4% yang artinya setiap Rp1,00 modal perusahaan dapat menghasilkan laba bersih (EAT) rata-rata sebesar Rp0,214. Dari keseluruhan perhitungan Bank Mandiri variabel X1 sampai dengan X4 dalam menghasilkan nilai Z skor selama periode tahun 2004-2006 maka diperoleh nilai Z skor yang bervariasi. Pada tahun 2004 termasuk dalam kategori tidak sehat tetapi masih dapat bertahan hidup, tahun 2005 termasuk dalam kategori tidak sehat tetapi masih dapat bertahan hidup dan tahun 2006 termasuk kategori abu-abu yang cenderung sehat.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Rasio keuangan, Z Score
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Manajemen
Depositing User: Mrs. Gatiningsih Gatiningsih
Date Deposited: 22 Jun 2009 06:30
Last Modified: 09 May 2011 04:41
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/2973

Actions (login required)

View Item View Item