Sujatmiko, Yusufi Adi and , Triastuti Rahayu, S.Si, M.Si (2014) Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kayu Manis (Cinnamomum burmannii B.) Dengan Cara Ekstraksi Yang Berbeda Terhadap Escherichia Coli Sensitif Dan Multiresisten Antibiotik. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF (Halaman depan)
HALAMAN_DEPAN.pdf Download (1MB) |
|
|
PDF (Bab I)
BAB_I.pdf Download (168kB) |
|
PDF (Bab II)
BAB_II.pdf Restricted to Repository staff only Download (206kB) |
||
PDF (Bab III)
BAB_III.pdf Restricted to Repository staff only Download (213kB) |
||
PDF (Bab IV)
BAB_IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (67kB) |
||
PDF (Bab V)
BAB_V.pdf Restricted to Repository staff only Download (7kB) |
||
|
PDF (Daftar pustaka)
DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (167kB) |
|
PDF (Lampiran)
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
||
|
PDF (Naskah publikasi)
NASKAH_PUBLIKASI.pdf Download (650kB) |
Abstract
Kayu manis memiliki kandungan flavonoid dan tanin sebagai senyawa antibakteri. Kayu manis dapat diaplikasikan sebagai antibakteri dalam bentuk segar, jus, infundasi, dan dekoksi. Infundasi dan dekoksi adalah salah satu cara ekstraksi yang mudah untuk diaplikasikan di masyarakat luas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak kayu manis dengan cara ekstraksi yang berbeda terhadap Escherichia coli sensitif dan multiresisten antibiotik. Jenis penelitian ini yaitu panelitian eksperimen dengan 2 faktor perlakuan. Faktor pertama adalah jenis ekstrak yaitu ekstrak kayu manis secara infundasi dan dekoksi. Faktor kedua adalah jenis strain bakteri Escherichia coli sensitif dan multiresisten antibiotik. Ekstraksi Infundasi menggunakan pelarut air dengan suhu 90oC selama 15 menit dengan perbandingan bahan dan air 1:10. Dekoksi proses ekstraksi yang mirip infundasi hanya proses infundasi selama 30 menit. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi sumuran. Data yang didapat dianalisa dengan deskripsi kuantitatif berupa rerata diameter zona hambat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kayu manis dengan cara infundasi mempunyai aktivitas antibakteri lebih besar bila dibandingkan ekstrak kayu manis dengan cara dekoksi yang menunjukkan akivitas antibakteri yang lebih kecil. Aktivitas antibakteri esktrak kayu manis dengan cara infundasi terhadap Escherichia coli sensitif menghasilkan rerata zona hambat sebesar 9,47 mm sedangkan pada Escherichia coli multiresisten antibiotik sebesar 7,45 mm. Sedangkan aktivitas antibakteri esktrak kayu manis dengan cara dekoksi terhadap Escherichia coli sensitif menghasilkan rerata zona hambat sebesar 8,28 mm sedangkan pada Escherichia coli multiresisten antibiotik sebesar 7,38 mm.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kayu manis, infundasi, dekoksi, Escherichia coli, multiresisten antibiotik |
Subjects: | L Education > LA History of education |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Biologi |
Depositing User: | Users 13 not found. |
Date Deposited: | 30 Jun 2014 12:15 |
Last Modified: | 18 Oct 2021 13:21 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/29651 |
Actions (login required)
View Item |