EFEK GASTROPROTEKTOR TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) TERHADAP KERUSAKAN HISTOLOGIS LAMBUNG MENCIT AKIBAT PEMBERIAN ASPIRIN

Sulistyoningrum , Hajar (2008) EFEK GASTROPROTEKTOR TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) TERHADAP KERUSAKAN HISTOLOGIS LAMBUNG MENCIT AKIBAT PEMBERIAN ASPIRIN. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img]
Preview
PDF
J500040009.pdf

Download (67kB)
[img] PDF
J500040009.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (590kB)

Abstract

Temulawak banyak dimanfaatkan masyarakat sebagai obat tradisional untuk mengobati sakit lambung. Aktivitas antiulcer kurkumin dapat dijelaskan melalui mekanisme penurunan sekresi asam lambung. Kurkumin juga dapat meningkatkan produksi mukus pada mukosa lambung. Kandungan mineral dalam temulawak diketahui dapat menetralisir asam lambung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek gastroprotektor temulawak terhadap kerusakan histologis lambung mencit akibat pemberian aspirin, apakah peningkatan dosis temulawak dapat meningkatkan efek gastroprotektor temulawak dalam mengurangi kerusakan lambung mencit akibat pemberian aspirin dan apakah efek gastroprotektor temulawak sebanding dengan simetidin. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan rancangan penelitian the post test only control group design. Hewan uji yang digunakan adalah 30 ekor mencit Swiss webster jantan berumur 6-8 minggu dengan berat badan ± 20 g yang dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok kontrol (K) yang diberikan aquades 0,2 ml / 20 g BB mencit, kelompok perlakuan I (PI) yang diberi larutan aspirin 0,1 ml / 20 g BB mencit, kelompok perlakuan II (PII) yang diberi larutan temulawak 0,1 ml / 20 g BB mencit+larutan aspirin 0,1 ml / 20 g BB mencit, kelompok perlakuan III (PIII) yang diberi larutan temulawak 0,2 ml / 20 g BB mencit+larutan aspirin 0,1 ml / 20 g BB mencit, kelompok perlakuan IV (PIV) yang diberi larutan simetidin 0,1 ml / 20 g BB mencit+larutan aspirin 0,1 ml / 20 g BB mencit. Setelah diberi perlakuan selama 3 hari, pada hari ke-4 semua hewan uji dikorbankan dengan cara neck dislocation, kemudian bagian kurvatura minor dari lambung diambil untuk dibuat preparat lambung dengan metode blok parafin dengan pengecatan Hematoksilin Eosin (HE). Pengamatan preparat lambung mencit dilihat dengan mikroskop cahaya dengan perbesaran 100x dilanjutkan dengan perbesaran 400x. Gambaran histologis lambung kemudian dibedakan menjadi normal, kerusakan ringan, dan kerusakan berat. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji statistik Kruskal Wallis (α=0,05) dan dilanjutkan dengan Mann Whitney (α=0,05). Hasil uji Kruskal Wallis menunjukkan perbedaan bermakna diantara 5 kelompok, sedangkan untuk uji Mann Whitney menunjukkan perbedaan bermakna antara kelompok K-PI, PI-PII, PI-PIII, PI-PIV dan perbedaan yang tidak bermakna antara kelompok K-PII, K-PIII, K-PIV, PII-PIII, PII-PIV, PIII-PIV. Kesimpulan penelitian ini adalah temulawak mempunyai efek gastroprotektor terhadap kerusakan histologis lambung mencit akibat pemberian aspirin, peningkatan dosis temulawak tidak meningkatkan efek gastroprotektor temulawak dalam mengurangi kerusakan lambung akibat pemberian aspirin dan efek gastroprotektor temulawak pada penelitian ini sebanding dengan simetidin.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: temulawak, aspirin, gastroprotektor.
Subjects: R Medicine > RZ Other systems of medicine
Divisions: Fakultas Kedokteran > Kedokteran
Depositing User: Ari Fatmawati
Date Deposited: 17 Jun 2009 04:09
Last Modified: 28 Feb 2011 05:54
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/2795

Actions (login required)

View Item View Item