EFEK MADU SEBAGAI GASTROPROTEKTOR TERHADAP KERUSAKAN MUKOSA LAMBUNG MENCIT YANG DIINDUKSI INDOMETASIN

Mutmainnah , Safina (2008) EFEK MADU SEBAGAI GASTROPROTEKTOR TERHADAP KERUSAKAN MUKOSA LAMBUNG MENCIT YANG DIINDUKSI INDOMETASIN. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img]
Preview
PDF
J500040013.pdf

Download (126kB)
[img] PDF
J500040013.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Madu mengandung mineral yang bermanfaat untuk menetralisir asam lambung. Kemampuan madu untuk memvasodilatasikan arteriol berguna untuk mencegah kerusakan lambung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek gastroprotektif madu terhadap kerusakan mukosa lambung mencit yang diinduksi indometasin dan apakah peningkatan dosis madu dapat meningkatkan efek gastroprotektif madu terhadap kerusakan mukosa lambung mencit yang diinduksi indometasin. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan rancangan penelitian the post test only control group design. Hewan uji yang digunakan adalah 28 ekor mencit Swiss webster jantan berumur 6—8 minggu dengan berat badan ± 20 g yang dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu kelompok KK (diberi aquades dosis 0,2 ml/20gBB), kelompok KP1 (diberi indometasin dosis 6,3 mg/kgBB mencit), kelompok KP2 (diberi madu 0,1 ml/20gBB mencit + indometasin dosis 6,3 mg/kgBB mencit), dan kelompok KP3 (diberi madu 0,2 ml/20gBB mencit + indometasin dosis 6,3 mg/kgBB mencit). Setelah diberi perlakuan selama 3 hari, pada hari ke-4 semua hewan uji dikorbankan dengan cara neck dislocation, kemudian bagian kurvatura minor dari lambung diambil untuk dibuat preparat lambung dengan metode blok parafin dengan pengecatan Hematoksilin Eosin (HE). Pengamatan preparat dilakukan dengan menggunakan mikroskop cahaya dengan perbesaran 100x dan dilanjutkan dengan perbesaran 400x. Gambaran pada lambung dapat diklasifikasikan menjadi gambaran normal, kerusakan ringan, dan kerusakan berat. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji statistik Kruskall-Wallis (α= 0,05) dan dilanjutkan dengan uji statistik Mann-Whitney (α= 0,05). Hasil uji Kruskall-Wallis menunjukkan perbedaan bermakna di antara 4 kelompok, sedangkan untuk uji Mann-Whitney menunjukkan adanya perbedaan bermakna antara kelompok KK-P1, KK-KP2, KP1-KP2, KP1-KP3, dan KP2-KP3. Perbedaan yang tidak bermakna terdapat pada kelompok KK-KP3. Kesimpulan penelitian ini adalah madu dapat melindungi mukosa lambung mencit terhadap kerusakan akibat induksi indometasin, sedangkan peningkatan dosis madu diikuti oleh peningkatan efek gatroprotektif madu terhadap kerusakan mukosa lambung mencit yang diinduksi indometasin.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: madu, indometasin, gastroprotektor.
Subjects: R Medicine > RZ Other systems of medicine
Divisions: Fakultas Kedokteran > Kedokteran
Depositing User: Ari Fatmawati
Date Deposited: 17 Jun 2009 04:02
Last Modified: 28 Feb 2011 05:55
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/2794

Actions (login required)

View Item View Item