Wiryawan , Danny Teguh (2008) EFEK MADU SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR TERHADAP KERUSAKAN STRUKTUR HISTOLOGIS HEPAR MENCIT YANG DIINDUKSI PARASETAMOL. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF
J500040034.pdf Download (133kB) |
|
PDF
J500040034.pdf Restricted to Repository staff only Download (11MB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek hepatoprotektif madu terhadap kerusakan histologis hepar mencit yang diinduksi parsetamol dan apakah peningkatan dosis madu dapat meningkatkan efek hepatoprotektif madu terhadap kerusakan struktur histologis hepar mencit yang diinduksi parasetamol. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan rancangan penelitian the post test only control group design. Hewan uji yang digunakan adalah 28 ekor mencit Swiss webster jantan berumur 6—8 minggu dengan berat badan ± 20 g yang dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu kelompok KK (diberi aquades dosis 0,2 ml/20gBB), kelompok KP1 (diberi parasetamol dosis 5 mg/20gBB mencit), kelompok KP2 (diberi madu 0,2 ml/20gBB mencit + parasetamol dosis 5 mg/20gBB mencit), dan kelompok KP3 (diberi madu 0,3 ml/20gBB mencit + parasetamol dosis 5 mg/gBB mencit). Setelah diberi perlakuan selama 5 hari, pada hari ke-6 semua hewan uji dikorbankan dengan cara neck dislocation, kemudian bagian tengah dari lobus kanan hepar diambil untuk dibuat preparat hepar dengan metode blok parafin dengan pengecatan Hematoksilin Eosin (HE). Pengamatan preparat dilakukan dengan menggunakan mikroskop cahaya dengan perbesaran 100x dan dilanjutkan dengan perbesaran 400x. Parameter yang digunakan untuk mengetahui tingkat kerusakan hati adalah jumlah inti piknotik, karioreksis, dan kariolisis yang kemudian diberi skor. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji statistic Oneway Anova (α= 0,05) dan dilanjutkan dengan uji statistik Post Hoc Multiple Comparisons Test (α= 0,05). Hasil uji Oneway Anova menunjukkan perbedaan bermakna di antara 4 kelompok, sedangkan untuk Post Hoc Multiple Comparisons Test menunjukkan adanya perbedaan bermakna antara kelompok KK-P1, KK-KP2, KK-KP3, KP1-KP2, dan KP1-KP3. Perbedaan yang tidak bermakna terdapat pada kelompok KP2-KP3. Kesimpulan penelitian ini adalah madu dapat melindungi hepar mencit terhadap kerusakan akibat induksi parasetamol, sedangkan peningkatan dosis madu tidak diikuti oleh peningkatan efek hepatoprotektif madu terhadap kerusakan struktur histologis hepar mencit yang diinduksi parasetamol.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | madu, parasetamol, hepatoprotektor. |
Subjects: | R Medicine > RZ Other systems of medicine |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Kedokteran |
Depositing User: | Ari Fatmawati |
Date Deposited: | 17 Jun 2009 03:50 |
Last Modified: | 28 Feb 2011 05:56 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/2793 |
Actions (login required)
View Item |