Daryanto, Daryanto and , Dr.Drajat Tri Kartono,M.Si (2013) Hubungan Agama Dan Budaya Lokal (Kajian Sekaten di Masjid Agung Surakarta). Thesis thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF (Naskah Publikasi)
Publikasi_Ilmiah_revisi.pdf Download (458kB) |
|
|
PDF (Halaman Depan)
Halaman_depan.pdf Download (644kB) |
|
|
PDF (Bab I)
BAB_I.pdf Download (715kB) |
|
PDF (Bab II)
BAB_II.pdf Restricted to Repository staff only Download (495kB) |
||
PDF (Bab III)
BAB_III.pdf Restricted to Repository staff only Download (379kB) |
||
PDF (Bab IV)
BAB_IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (840kB) |
||
PDF (Bab V)
BAB_V.pdf Restricted to Repository staff only Download (147kB) |
||
|
PDF (Daftar Pustaka)
daftar_pustaka.pdf Download (221kB) |
|
PDF (Lampiran)
lampiran-lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (6kB) |
Abstract
Pluralitas budaya, tradisi dan agama adalah suatu keniscayaan dalam hidup, setiap orang atau komunitas pasti mempunyai perbedaan sekaligus persamaan. Namun jika kondisi tersebut tidak dipahami dengan sikap toleran dan saling menghormati, maka akan cenderung memunculkan konflik bahkan kekerasan (violence) dalam masyarakat. Persoalaannya adalah bagaimana menjembatani perbedaan tradisi dan budaya tersebut, mampukah Islam dengan prinsip rahmatan lil „alamiin dan shalihun li kulli zaman wa makan menjadi mediator bagi perbedaan tersebut. Konstruksi teoritik dalam penelitian ini adalah mendiskriptifkan tentang gambaran upacara sekaten di Masjid Agung Surakarta, unsur-unsur Islam dalam sekaten, dan hubungan antara sekaten dengan Islam. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa sekaten merupakan budaya Jawa yang diciptakan oleh Walisanga sebagai media dakwah penyebaran agama Islam melalui simbol yang ada pada sekaten. Pesan agama disamarkan/diwujudkan dalam bentuk simbol/lambang, seperti gamelan, gunungan, makanan dan lainnya. Hubungan Islam dengan sekaten terjadi karena makna simbol yang ada dalam unsur-unsur sekaten bersumber dari nilai-nilai ajaran Islam sebagaimana tujuan diadakan sekaten. Cara yang ditunjukkan oleh budaya Jawa khusunya pada kasus sekaten, menunjukkan adanya upaya menjaga harmonisasi agar dakwah/pesan yang disampaikan tidak menimbulkan gejolak atau pertentangan serta mudah diterima oleh masyarakat yang kala itu masih kental dengan budaya Jawa. Hal tersebut membuktikan bahwa agama Islam bisa menjembatani adanya perbedaan budaya dan tradisi yang ada di masyarakat tanpa menghilangkan kemurnian Aqidah Islam.
Item Type: | Karya ilmiah (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pluralitas, Harmonisasi, Akomodasi |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc |
Divisions: | Fakultas Pasca Sarjana > Magister Pemikiran Islam |
Depositing User: | Ari Fatmawati |
Date Deposited: | 05 Feb 2014 11:06 |
Last Modified: | 25 Oct 2021 06:12 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/27537 |
Actions (login required)
View Item |