Pengolahan Ulang Campuran Gagal Produksi Akibat Air Hujan ( Studi Kasus Terhadap Material Asphalt Concrete )

Hardikasari, Meilina and , Ir. Sri Sunarjono, M.T., Ph.D. and , Muslich Hartadi Sutanto, S.T., M.T., Ph.D (2013) Pengolahan Ulang Campuran Gagal Produksi Akibat Air Hujan ( Studi Kasus Terhadap Material Asphalt Concrete ). Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img]
Preview
PDF (Halaman Depan)
HALAMAN_DEPAN.pdf

Download (807kB)
[img]
Preview
PDF (Bab I)
BAB_I.pdf

Download (27kB)
[img] PDF (Bab II)
Bab_II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (23kB)
[img] PDF (Bab III)
BAB_III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (676kB)
[img] PDF (Bab IV)
BAB_IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (11MB)
[img] PDF (Bab V)
BAB_V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)
[img] PDF (Bab VI)
BAB_VI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (14kB)
[img]
Preview
PDF (Daftar Pustaka)
DAFTAR_PUSTAKA.pdf

Download (6kB)
[img] PDF (Lampiran)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (240kB)
[img]
Preview
PDF (Naskah Publikasi)
NASKAH_PUBLIKASI.pdf

Download (1MB)

Abstract

Pelaksanaan konstruksi jalan pada saat terjadi hujan dapat mengakibatkan campuran aspal tercampur air hujan yang dapat mempengaruhi kualitas jalan. Kualitas jalan menjadi tidak bagus, karena tidak lengket dan keras, serta suhu aspal tidak sesuai standar. Tidak semua owner menerima hasil pengaspalan karena konstruksi jalan yang dihasilkan terjadi gelombang maupun retak-retak kasar. Hal inilah yang menyebabkan lapisan tersebut harus dikeruk dan harus diganti dengan campuran yang baru. Campuran aspal hasil dari kerukan dapat disebut dengan Campuran Gagal Produksi (CGP). Dalam penelitian ini, CGP diolah kembali untuk mengetahui potensi campuran tersebut dapat digunakan kembali sebagai lapis aus perkerasan jalan. Sebelum pengujian dengan menggunakan alat pemadat Marshall Hammer terlebih dahulu dilakukan pembuatan sampel CGP dengan 3 variasi cara pengolahan, yaitu 1). material CGP tanpa treatment, 2). material CGP diangin-anginkan pada suhu ruangan (250C) selama 48 jam,3). material CGP dipanaskan dengan menggunakan oven dengan suhu 350C selama 6 jam (simulasi material dijemur matahari). Dari hasil tes Marshall ketiga variasi cara pengolahan ulang material CGP menunjukkan nilai karakteristik yang secara keseluruhan tidak memenuhi persyaratan spesifikasi Bina Marga 2010. Cara pengolahan ulang yang paling baik dilakukan adalah dengan cara material CGP diangin-anginkan pada suhu ruangan (250C) selama 48 jam. Cara ini mempunyai kadar air paling rendah yaitu, kadar air rata-rata sebesar 0,20 % atau 1 gram dari berat tiap sampel 500 gram dan dari tes Marshall nilai yang ditunjukkan paling mendekati nilai persyaratan spesifikasi Bina Marga 2010 yaitu, diperoleh nilai stabilitas Marshall 2159,27 kg, Flow 1,70 mm, MQ 1394,95 kg/mm, Density 2,25, VMA 18,99 %, VIM 5,72 %, dan VFWA 67,42 % . Hasil tes Marshall menunjukkan nilai karakteristik Flow dan VIM dari semua variasi pengolahan dan VFWA dari salah satu pengolahan ulang tidak memenuhi persyaratan spesifikasi Bina Marga 2010 sebagai lapis AC-WC sehingga material hasil olahan material CGP tidak dapat digunakan lagi sebagai lapis aus (Wearing Course).

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Pengolahan ulang, kadar air, Asphalt concrete, nilai karakteristik
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: Ari Fatmawati
Date Deposited: 18 Dec 2013 08:52
Last Modified: 04 Nov 2021 15:53
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/27108

Actions (login required)

View Item View Item