Prastiti, Vinda Dwi and , Prof.Dr. Abdul Ngalim,M.M.,M.Hum (2013) Tingkat Tutur Dalam Bahasa Jawa Di Lingkungan Masyarakat Kelurahan Guwokajen Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF (Halaman Depan)
03_HALAMAN_DEPAN.pdf Download (754kB) |
|
|
PDF (Bab I)
04_BAB_I.pdf Download (69kB) |
|
PDF (Bab II)
05_BAB_II.pdf Restricted to Repository staff only Download (210kB) |
||
PDF (Bab III)
06_BAB_III.pdf Restricted to Repository staff only Download (71kB) |
||
PDF (Bab IV)
07_BAB_IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (331kB) |
||
PDF (Bab V)
08_BAB_V.pdf Restricted to Repository staff only Download (58kB) |
||
|
PDF (Daftar Pustaka)
09_DAFTAR_PUSTAKA_.pdf Download (109kB) |
|
PDF (Lampiran)
10_LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
||
|
PDF (Naskah Publikasi)
02_NASKAH_PUBLIKASI.pdf Download (719kB) |
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan wujud tingkat tutur dan penyebab ketidaksantunan yang dilakukan oleh masyarakat di Kelurahan Guwokajen Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yang dimaksudkan sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. Dengan menggunakan metode padan pragmatik bisa mengetahui maksud yang dikehendaki oleh penutur. Tuturan yang dihasilkan kemudian digolongkan ke dalam tingkat tutur krama, madya, dan ngoko. Selain itu digolongkan juga ke dalam penyebab ketidaksantunan. Hasil penelitiannya adalah terdapat 15 percakapan tentang tingkat tutur krama dalam percakapan. Penggunaan tingkat tutur krama karena adanya faktor saling menghormati, status pekerjaan, pendidikan, umur, dan ekonomi. Terdapat 3 percakapan tentang tingkat tutur madya dalam percakapan. Penggunaan tingkat tutur madya karena adanya faktor sifat keakraban yang sedang. Terdapat 19 percakapan tentang tingkat tutur ngoko dalam percakapan. Penggunaan tingkat tutur ngoko karena adanya faktor sudah akrab, status pekerjaan, umur, dan ekonomi. Terdapat 5 penyebab ketidaksantunan yaitu (a) mengkritik secara langsung dengan menggunakan kata-kata kasar, (b) dorongan emosi penutur, (c) sengaja menuduh lawan tutur, (d) protektif terhadap pendapat sendiri, dan (e) sengaja memojokkan lawan tutur
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | tingkat tutur, bahasa Jawa, penyebab ketidaksantunan |
Subjects: | P Language and Literature > P Philology. Linguistics |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah |
Depositing User: | Ari Fatmawati |
Date Deposited: | 25 Mar 2013 11:08 |
Last Modified: | 30 Oct 2021 21:43 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/23298 |
Actions (login required)
View Item |