Pujiyanti, Pujiyanti and , Drs. Ahmad Muhibbin, M.Si. (2013) Pesan-Pesan Moral Pada Pertunjukan Wayang Kulit (Studi Kasus Pada Lakon “Wahyu Makutharama” dengan Dalang Ki Djoko Bawono di Desa Harjo Winangun, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan dalam Acara Bersih Desa). Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF (Halaman Depan)
COVER-INTISARI.pdf Download (897kB) |
|
|
PDF (Bab I)
BAB_I.pdf Download (132kB) |
|
PDF (Bab II)
BAB_II.pdf Restricted to Repository staff only Download (60kB) |
||
PDF (Bab III)
BAB_III.pdf Restricted to Repository staff only Download (166kB) |
||
PDF (Bab IV)
BAB_IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (140kB) |
||
PDF (Bab V)
BAB_V.pdf Restricted to Repository staff only Download (109kB) |
||
|
PDF (Daftar Pustaka)
DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (92kB) |
|
PDF (Lampiran)
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
||
|
PDF (Naskah Publikasi)
NASKAH_PUBLIKASI.pdf Download (544kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pesan-pesan moral pada pertunjukan wayang kulit Pada Lakon “Wahyu Makutharama” dengan Dalang Ki Djoko Bawono di Desa Harjowinangun, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan dalam Acara Bersih Desa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi dan triangulasi. Prosedur dalam penelitian ini menggunakan tahap pra lapangan, tahap pekerjaan lapangan dan tahap analisis data. Lakon yang diambil dalam pementasan ini berjudul “Wahyu Makutharama”. Tujuan yang ingin disampaikan dalam cerita ini, wayang dapat menyampaikan pesan yang dapat memotivasi seperti untuk pesan moral, propaganda, hiburan dan sebagainya. Pertunjukan wayang bagi masyarakat Jawa berfungsi sebagai tontonan, tuntunan dan tatanan, selain itu juga dapat dijadikan sebagai pariwisata budaya.Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pesan-pesan moral yang disampaikan melalui lakon Wahyu Makutharama dengan dalang Ki Djoko Bawono yaitu memasyarakatkan ajaran kepemimpinan. Pola kepemimpinan yang menjadi nilai-nilai luhur dan patut menjadi teladan bagi siapapun yang menjadi pemimpin bangsa ini dan mampu memimpin negara dengan adil dan bijaksana sesuai dengan ajaran Hasta Brata ( delapan sifat alam yang dapat menjadi teladan bagi seorang pemimpin) yang terdiri dari watak bumi, watak baruna, watak api, watak angin, watak matahari, watak rembulan, watak bintang dan watak mendung, yang masing-masing watak memiliki makna yang berbeda. Pesan moral dalam lakon Wahyu Makutharama terletak pada adegan limbuk dan cangik serta pada adegan gara-gara yaitu memberikan kritikan kepada semua masyarakat bahkan kepada para generasi muda untuk melestarikan tradisi bersih desa dan tetap melestarikan kebudayaan jawa agar tidak punah dalam perubahan zaman globalisasi. Mengingatkan kepada semua masyarakat untuk tidak melupakan tugas dan tanggung jawabnya dan harus selalu bergotong royong dalam setiap kegiatan. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa harus selalu bersyukur atas semua nikmat yang telah diberikan oleh Tuhan dan tidak melupakan semua pemberian nikmat yang sudah dianugerahkan.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pesan Moral, Wayang Kulit, Lakon Wahyu Makutharama |
Subjects: | H Social Sciences > HS Societies secret benevolent etc |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Kewarganegaraan |
Depositing User: | Ari Fatmawati |
Date Deposited: | 19 Mar 2013 12:28 |
Last Modified: | 23 Oct 2021 04:18 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/23178 |
Actions (login required)
View Item |