Arifin, Muhammad Zainal (2012) Dialog Antar Agama Dalam Pandangan Hans Kung. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakrta.
|
PDF (Halaman Depan)
HALAMAN_DEPAN.pdf Download (897kB) |
|
|
PDF (Bab I)
BAB_I.pdf Download (84kB) |
|
PDF (Bab II)
BAB_II.pdf Restricted to Repository staff only Download (91kB) |
||
PDF (Bab III)
BAB_III.pdf Restricted to Repository staff only Download (152kB) |
||
PDF (Bab IV)
BAB_IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (52kB) |
||
PDF (Bab V)
BAB_V.pdf Restricted to Repository staff only Download (28kB) |
||
|
PDF (Daftar Pustaka)
DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (43kB) |
|
PDF (Lampiran)
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (743kB) |
||
|
PDF (Naskah Publikasi)
NASKAH_PUBLIKASI.pdf Download (464kB) |
Abstract
Berbicara masalah keberagamaan, memang banyak faktor yang menyebabkan masing-masing pemeluk berkecenderungan menampilkan corak keberagamaan yang berbeda. Salah satu faktor munculnya konflik antar agama adalah sikap eksklusif yang dimiliki oleh penganut agama yang selalu mengaku bahwa agamanyalah yang paling benar. Klaim kebenaran (truth claim) ini terjadi karena dalam agama terdapat dogma yang diajarkan secara doktriner. Padahal, di sisi lain manusia hidup bermasyarakat yang menginginkan hidup tentram dan damai antar sesama, khususnya antar agama. Untuk menyikapi hal yang kontradiktif ini dibutuhkan dialog antar agama. Ada berbagai pandangan baik dari akademisi, agamawan, maupun masyarakat awam tentang dialog antar agama. Oleh karena itu dialog antar agama menarik untuk dikaji salah satunya adalah pandangan dari Hans Kung seorang teolog Kristen terkemuka yang banyak menyumbangkan gagasan bagi dialog antar agama, mengemukakan idenya tentang”etika global”, yaitu agama harus ikut terlibat dalam memecahkan problem kemanusiaan secara global dan tantangan zaman pada umumnya. Menurut Hans Kung, setiap agama memang memiliki dogmanya sendiri yang disitu mereka berbeda satu sama lain, tetapi etika dan prilaku agama-agama memiliki banyak kesamaan. Maka dalam hal ini dialog antar agama bukan hanya bertujuan untuk hidup bersama secara damai (atau dalam Jargon orde baru, secara rukun dan toleran) dengan cara membiarkan pemeluk agama lain ‘ada’ (ko-eksistensi), melainkan juga berpartisipasi secara aktif meng-‘ada’-kan pemeluk agama lain tersebut (pro-eksistensi). Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pandangan Hans Kung tentang dialog antar agama. Penelitian ini merupakan kepustakaan (library research) karena data-data yang digunakan berupa literatur yang terdiri dari data primer dan data sekunder. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan hermeneutik. Sedangkan analisa yang digunakan adalah analisa dengan metode deskriptif induktif. Dialog antar agama adalah sarana untuk saling mengetahui dan memahami, sehingga dapat menimbulkan kesadaran dan pentingnya kerukunan dan kerjasama antar umat beragama dalam berbangsa dan bernegara. Dialog antar agama yang dilakukan dilandaskan pada ajaran agama dan hasil dari Konsili Vatikan II dalam agama Kristen. Dalam mengupayakan dialog antar agama Hans Kung mencari titik temu agama melalui pemahaman baru terhadap konsep-konsep tentang agama. Selain itu toleransi harus dijadikan ground rules yang harus dimiliki dan dikembangkan oleh peserta dalam melangsungkan dialog antar agama.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Dialog Antar Agama dan Hans Kung |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc |
Divisions: | Fakultas Agama Islam > Ushuluddin |
Depositing User: | Ari Fatmawati |
Date Deposited: | 02 Oct 2012 10:13 |
Last Modified: | 02 Oct 2012 10:13 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/20437 |
Actions (login required)
View Item |