Rofiuddin, Mohammad (2012) Analisis Kinerja Keuangan Daerah Di Pulau Madura Provinsi Jawa Timur Dalam Era Otonomi Daerah Tahun 2005-2009. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakrta.
|
PDF (Halaman Depan)
halaman_depan.pdf Download (609kB) |
|
|
PDF (Bab I)
bab_1ku.pdf Download (408kB) |
|
PDF (Bab II)
bab_2_ku.pdf Restricted to Repository staff only Download (350kB) |
||
PDF (Bab III)
bab_3_ku.pdf Restricted to Repository staff only Download (294kB) |
||
PDF (Bab IV)
bab_4_ku.pdf Restricted to Repository staff only Download (393kB) |
||
PDF (Bab V)
bab_5_ku.pdf Restricted to Repository staff only Download (82kB) |
||
|
PDF (Daftar Pustaka)
daftar_pustaka.pdf Download (14kB) |
|
PDF (Lampiran)
lampiran_lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (171kB) |
||
|
PDF (Naskah Publikasi)
naskah_publikasi.pdf Download (481kB) |
Abstract
Penelitian ini akan melihat bagaimana derajat desentralisasi fiskal, rasio ketergantungan keuangan dan rasio kemandirian keuangan dalam era otonomi daerah. Pemberlakuan otonomi daerah menuntut setiap daerah untuk mengatur urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat secara mandiri. Hal ini bisa dilakukan dengan menghasilkan finansial dan mengembangkan kemampuan ekonomi daerahnya. Pengujian dalam penelitian ini menggunakan pendekatan analisis rasio keuangan yang terdiri dari derajat desentralisasi fiskal, rasio ketergantungan keuangan, dan rasio kemandirian keuangan. Dalam penitian ini menggunakan data sekunder yang berasal dari Badan Pusat Statistik yang merupakan data statistik dari tahun 2005-2009. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa di Kabupaten Bangkalan derajat desentralisasi fiskal daerah berkisar antara 4,6% - 6,37% menunjukkan kemampuannya rendah sekali, rasio ketergantungan keuangan daerah berkisar antara 86,59% - 93,51% menunjukkan kemampuannya dominan tinggi, rasio kemandirian keuangan daerah berkisar antara 5,30% - 7,09% menunjukkan kemampuannya rendah sekali. Kabupaten Sampang derajat desentralisasi fiskal daerah berkisar antara 4,48% - 5,47% menunjukkan kemampuannya rendah sekali, rasio ketergantungan keuangan daerah berkisar antara 84,67% - 95,52% menunjukkan kemampuannya dominan tinggi, rasio kemandirian keuangan daerah berkisar antara 4,69% - 6,46% menunjukkan kemampuannya rendah sekali. Kabupaten Pamekasan derajat desentralisasi fiskal daerah berkisar antara 5,88% - 6,91% menunjukkan kemampuannya rendah sekali, rasio ketergantungan keuangan daerah berkisar berkisar antara 87,39% - 92,95% menunjukkan kemampuannya dominan tinggi, rasio kemandirian keuangan daerah berkisar antara 6,73% - 7,59% menunjukkan kemampuannya rendah sekali. Kabupaten Sumenep derajat desentralisasi fiskal daerah berkisar antara 5,448% - 6,41% menunjukkan kemampuannya rendah sekali, rasio ketergantungan keuangan daerah berkisar berkisar antara 88,95% - 93,54% menunjukkan kemampuannya tinggi, rasio kemandirian keuangan daerah berkisar antara 6,11% - 7,15% menunjukkan kemampuannya rendah sekali. Dengan demikian derajat desentralisasi fiskal daerah 4 kabupaten di Pulau Madura dalam kategori rendah sekali, rasio ketergantungan keuangan daerah 4 kabupaten di Pulau Madura dalam kategori tinggi dan rasio kemadirian keuangan daerah 4 Kabuapten di Pulau Madura dalam kategori rendah sekali.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Otonomi daerah, derajat desentralisasi, rasi ketergantungan, rasio kemandirian dan kemampuan ekonomi. |
Subjects: | H Social Sciences > HJ Public Finance |
Divisions: | Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan |
Depositing User: | Ari Fatmawati |
Date Deposited: | 19 Sep 2012 09:45 |
Last Modified: | 19 Sep 2012 09:45 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/20075 |
Actions (login required)
View Item |