ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO CAMEL SEBAGAI PREDIKTOR KESEHATAN BANK (Studi Empiris Pada Perbankan Go Public yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta Tahun 2004-2005)

Baihaki, Imam (2008) ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO CAMEL SEBAGAI PREDIKTOR KESEHATAN BANK (Studi Empiris Pada Perbankan Go Public yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta Tahun 2004-2005). Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img] PDF
B200020409.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Perbankan di Indonesia setelah diberlakukannya Pakto 88 mulai mengalami perkembangan dengan pesat, baik secara kuantitas maupun kualitas. Perkembangan yang pesat ini mulai goyah ketika pada tahun 1997 krisis ekonomi melanda Indonesia, yang mengakibatkan kehancuran disemua bidang, termasuk perbankan. Pada masa itu kinerja bank mengalami kemerosotan sehingga berdampak pada menurunnya kepercayaan masyarakat dan investor terhadap perusahaan perbankan. Perumusan masalah dari peneitian Penelitian ini adalah Bagaimana kesehatan bank go public diukur dengan rasio CAMEL pada tahun 2004-2005? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesehatan bank go public yang tercatat di BEJ. Dengan Rasio keuangan sebagai mana ketentuaan bank Indonesia, yaitu CAR, KAP, PPAP, NPM, ROA, BOPO, Cash Raio, Dan LDR. Dari hasil analisi data dipreoleh faktor Capital, rata-rata rasio CAR sebesar 19,42% pada tahun 2005; dan 19,94% dengan mendapatkan nilai kredit sebesar 25 dan berpredikat sehat. Asset Quality, dengan rata-rata rasio kualitas aktiva produktif sebesar 3,57% pada tahun 2005, dan 1,54% pada tahun 2004, ini mengalami kenaikan sebesa 131,81% dengan nilai kredit 24.9 dan berpredikat sehat. Rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif sebesar 124.20% pada tahun 2005 dan 178.17 pada tahun 2004, dengan nilai kredit sebesar 5 maka bankbank tersebut mendapat predikat sehat, kecuali bank Niaga yang tidak membentuk penyisihan penghapusan aktiva produktif, sehingga rasio tidak dapat ditentukan nilai kredit, maka bank Niaga berpredikat tidak sehat. Management dengan rasio NPM sebesar 21% pada tahun 2005, dan; 19.27% pada tahun 2004, ini mengalami kenaikan sebesar 1.73 poin atau 8.98% dan berpredikat sehat. Earning, dengan rata-rata rasio ROA sebesar 2.59% pada tahun 2005 dan 3.06% ini mengalami penurunan sebesar 15.36% dari tahun sebelumnya, akan tetapi tidak berpengaruh pada tingkat kesehatan dilihat dari faktor Earning karena penurunan tersebut masih berada diatas batas minimum yang di tetapkan Bank Indonesia sebesar 1,22%. Dengan rasio tersebut bank masih mendapatkan rata-rata nilai kredit sebesar 5 dan predikat sehat. Sedangkan rata-rata rasio BOPO sebesar 75.87% pada tahun 2005 dan 75.87%, ini berarti mengalami kenaikan 6.29% dari tahun 2004, dengan rasio yan diperoleh tersebut rata-rata bank mendapatkan nilai kredit sebnesar 5 dan berpredikat sehat. Liquidity, dengan rasio CR sebesar 25.82% pada tahun 2005, dan 17.23% pada tahun 2004, ini mengalami kenaikan 8.59 poin atau 49.86% dari tahu 2004. sedangkan nilai kredit yang diperoleh rata-rata sebesar 5 dan berpredikat sehat. Rata-rata rasio LDR sebesar 47.05% pada tahun 2005 dan 40.43% ini mengalami kenaikan sebesar 6.62 poin atau 16.37% dari tahun 2004, sedangkan nilai kreditnya sebesar 5 dan predikat cukup sehat. Nilai kredit gabungan keseluruhan komponen dari faktor CAMEL tahun 2005 sebesar 74.9 dengan predikat sehat; tahun 2004 sebesar 74.9 dengan predikat sehat.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: CAMEL, Nilai Kredit
Subjects: H Social Sciences > HG Finance
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Akuntansi
Depositing User: Ari Fatmawati
Date Deposited: 07 Aug 2008 01:55
Last Modified: 18 May 2011 06:20
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/199

Actions (login required)

View Item View Item