Mustikasari, Ary Indah (2012) Tindak Tutur Perlokusi Dalam Perdagangan Jamu Di Daerah Stasiun Balapan Solo. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF (Halaman Depan)
02._HALAMAN_DEPAN.pdf Download (6MB) |
|
|
PDF (Bab I)
03._BAB_I.pdf Download (134kB) |
|
PDF (Bab II)
04._BAB_II.pdf Restricted to Repository staff only Download (150kB) |
||
PDF (Bab III)
05._BAB_III.pdf Restricted to Repository staff only Download (100kB) |
||
PDF (Bab IV)
06._BAB_IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (195kB) |
||
PDF (Bab V)
07._BAB_V.pdf Restricted to Repository staff only Download (54kB) |
||
|
PDF (Daftar Pustaka)
08._DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (136kB) |
|
PDF (Lampiran)
09._LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (190kB) |
||
|
PDF (Naskah Publikasi)
11._Naskah_publikasi_skripsi.pdf Download (4MB) |
Abstract
Tujuan penelitian ini ada tiga. Pertama, mendiskripsikan tindak tutur perlokusi penjual jamu di daerah stasiun Balapan Solo. Kedua, mendiskripsikan efek perlokusi yang dialami pembeli jamu di daerah stasiun Balapan Solo. Ketiga, mendiskripsikan persamaan dan perbedaan perlokusi antara penjual jamu di daerah stasiun Balapan Solo. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Penelitian ini dilakukan di daerah stasiun Balapan Solo dengan objek penelitiannya yaitu tindak tutur perlokusi penjual jamu, efek perlokusi pembeli jamu, dan persamaan dan perbedaan perlokusi antara penjual jamu di daerah stasiun Balapan Solo. Teknik dan instrumen pengumpul data dilakukan dengan menggunakan metode simak yang memiliki teknik dasar yaitu teknik sadap yang meliputi teknik simak libat cakap dan teknik simak bebas libat cakap. Selanjutnya, teknik sadap diikuti oleh teknik lanjutan yaitu teknik rekam dan catat. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan metode padan. Jenis metode padan yang digunakan metode padan pragmatis yang alat penentunya lawan atau mitra tutur wicara, teknik yang digunakan teknik pilah unsur penentu, daya pilah pragmatis. Data ini terdapat delapan belas tuturan, dari delapan belas tuturan terbagi menjadi tujuh tindak tutur perlokusi yaitu; mendorong mitra tutur menganjurkan, meyakinkan mitra tutur, mengalihkan mitra tutur, memuji mitra tutur, mengurangi ketegangan mitra tutur, menarik perhatian mitra tutur, dan mengilhami mitra tutur. Efek perlokusi yang dialami pembeli jamu dibagi menjadi dua yaitu; Efek perlokusi positip (setuju dengan perlokusi penjual) dan efek perlokusi negatif (tidak setuju dengan perlokusi penjual).Persamaan dan perbedaan perlokusi antara penjual jamu di daerah stasiun Balapan Solo, sama-sama menggunakan promosi penjualan dengan personal selling (tatap muka langsung dengan pembeli). Perbedaanya depot jamu Tegar memberikan bonus kepada pembeli ketika sudah 3 kali minum jamu dapat gratis 1 kali minum. Depot jamu Barokah membuat racikan jamu kuat khusus laki-laki yang berbeda dengan depot jamu lain. Depot jamu Untung mengutamakan, menanamkan kepercayaan, dan mempunyai trik khusus dalam menghadapi penjual.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | tindak tutur perlokusi, perdagangan jamu. |
Subjects: | P Language and Literature > P Philology. Linguistics |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah |
Depositing User: | Ari Fatmawati |
Date Deposited: | 23 Jul 2012 08:35 |
Last Modified: | 23 Jul 2012 08:35 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/19267 |
Actions (login required)
View Item |