Perbedaan Terapi Latihan Isotonik Dan Isometrik Otot Quadriceps Femoris Setelah Pemberian Infra Red Radiation Terhadap Pengurangan Nyeri Pada Penderita Osteoartritis Lutut

Widyatama, Indra and , Dwi Rosella K, S.St FT., M.Fis and , Sugiono S.Fis.MH.Kes (2012) Perbedaan Terapi Latihan Isotonik Dan Isometrik Otot Quadriceps Femoris Setelah Pemberian Infra Red Radiation Terhadap Pengurangan Nyeri Pada Penderita Osteoartritis Lutut. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img]
Preview
PDF (Halaman Depan)
COVER_+_HAL_DEPAN.pdf

Download (90kB)
[img]
Preview
PDF (Bab I)
BAB__I.pdf

Download (18kB)
[img] PDF (Bab II)
BAB_II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (198kB)
[img] PDF (Bab III)
BAB_III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (73kB)
[img] PDF (Bab IV)
BAB_IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (68kB)
[img] PDF (Bab V)
BAB_V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (4kB)
[img]
Preview
PDF (Daftar Pustaka)
DAFTAR_PUSTAKA.pdf

Download (18kB)
[img] PDF (Lampiran)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (193kB)

Abstract

Osteoarthritis (OA) adalah penyakit degeneratif dengan permasalahan yang ditimbulkan cukup komplek, baik berupa rasa nyeri, deformitas, penurunan lingkup gerak sendi dan permasalahan psikologis maupun ekonomis. Penanganan nyeri dapat menggunakan intervensi pemberian IR dirasa kurang dapat menurunakan intensitas nyeri, sehingga perlunya dikombinasi dengan terapi latihan baik dengan latihan isotonik maupun isometrik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hasil dari pemberian intervensi pemberian kombinasi IR dengan isotonik maupun kombinasi IR dengan isometrik terhadap penurunan intensitas nyeri pada penderita OA. Uji Analisis data menggunakan Independent Sampel T test. Dari hasil uji tersebut menunjukkan adanya beda pengaruh antara kombinasi IR isotonik dan kelompok kombinasi IR isometrik dengan signifikansi (p=0,0001). Dimana dalam hasil tersebut kombinasi IR isotonik lebih berpengaruh dalam penurunan nyeri. Dengan nilai Mean IR isotonik 14.00 sedangkan niali Mean IR isometrik 11.00. Kombinasi pemberian IR isotonik lebih berpengaruh terhadap penurunan nyeri dikarenakan effek fisiologi baik berupa inhibisi nyeri yang didapatkan saat sesi latihan dan juga effek peningkatan metabolisme lokal dan respon adaptif rasa nyeri yang meningkat dikarenakan adanya repetisi gerakan yang menghasilkan nyeri saat latihan, hal inilah yang menyebabkan kombinasi IR dan isotonik lebih dapat menurunkan intensitas rasa nyeri.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: osteoarthritis, latihan isotonik, latihan isometrik,
Subjects: R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology
Divisions: Fakultas Ilmu Kesehatan > Fisioterapi D4
Depositing User: Ari Fatmawati
Date Deposited: 02 May 2012 09:25
Last Modified: 10 Nov 2016 06:23
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/18441

Actions (login required)

View Item View Item