Setiarni,, Nugraheni Ambar (2012) Ketidakadilan Gender dalam Novel Madame Kalinyamat Karya Zhaenal Fanani: Tinjuan Sastra Feminis. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF (Halaman Depan)
1._HALAMAN_DEPAN.pdf Download (212kB) |
|
|
PDF (Bab I)
2._BAB_I.pdf Download (218kB) |
|
PDF (Bab II)
3._BAB_II.pdf Restricted to Repository staff only Download (163kB) |
||
PDF (Bab III)
4._BAB_III.pdf Restricted to Repository staff only Download (364kB) |
||
PDF (Bab IV)
5._BAB_IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (179kB) |
||
PDF (Bab V)
6._BAB_V.pdf Restricted to Repository staff only Download (161kB) |
||
|
PDF (Daftar Pustaka)
7._DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (162kB) |
|
PDF (Lampiran)
8._LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (156kB) |
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan struktur yang membangun novel Madame Kalinyamat karya Zhaenal Fanani, dan (2) Mendeskripsikan bentuk ketidakadilan gender yang terdapat dalam novel Madame Kalinyamat karya Zhaenal Fanani. Objek penelitian ini adalah bentuk ketidakadilan gender dalam novel Madame Kalinyamat karya Zhaenal Fanani. Hasil penelitian ini adalah (1) struktur yang membangun novel ini adalah tema, penokohan, alur, dan latar. Analisis alur dilakukan dengan dua macam, yaitu analisis alur berdasarkan lima tahapan alur dan analisis alur berdasarkan peristiwa, foreshadowing, suspense, dan konflik. Dari kedua analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa alur dalam novel ini sangat menarik, kompleks, dan berliku-liku. Dari analisis latar tempat, waktu, dan sosial terlihat keterkaitan antara tema, alur, dan penokohan. Dari keseluruhan uraian struktur novel Madame Kalinyamat dapat ditegaskan bahwa unsur-unsur yang membangun novel ini saling terkait dan menjalin satu kesatuan yang padu. Unsur-unsur tersebut memberikan cerita lebih menarik dan berwarna. (2) analisis ketidakadilan gender dalam novel Madame Kalinyamat dapat dilihat dari tiga bentuk, yaitu adanya subordinasi perempuan, stereotip perempuan, dan kekerasan terhadap perempuan. Subordinasi terhadap perempuan dapat dilihat ketika Ratu Kalinyamat tidak boleh menjadi penerus takhta Demak dan tidak digarhai oleh kaum laki-laki. Stereotip perempuan adalah cap-cap negatif yang ditujukan kepada perempuan. Dalam novel ini ditemukan tiga bentuk cap negatif, yaitu perempuan digambarkan sebagai makhluk yang lemah, sebagai makhluk yang emosional, dan makhluk yang tidak rasional. Ketidakadilan gender lain yang muncul adalah bentuk kekerasan fisik yang dialami oleh tokoh perempuan. Dari ketiga pokok tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagai perempuan masih menyandang simbol kelemahan.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Rak A310/2012-13 |
Uncontrolled Keywords: | peristiwa, foreshadowing, suspense, konflik, takhta, gender. |
Subjects: | P Language and Literature > PN Literature (General) |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah |
Depositing User: | Ari Fatmawati |
Date Deposited: | 30 Mar 2012 04:51 |
Last Modified: | 19 Jun 2012 06:57 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/17613 |
Actions (login required)
View Item |