PRAYITNO, IMAM (2007) Uji Antibakteri Fraksi Aktif Ekstrak Aseton Kulit Batang Shorea accuminatissima terhadap Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa Multiresisten Antibiotik. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF (Hal depan)
cover_skripsi.pdf Download (115kB) |
|
|
PDF (Bab 1)
bab_1.pdf Download (89kB) |
|
PDF (Bab 2)
bab_2.pdf Restricted to Repository staff only Download (74kB) |
||
PDF (Bab 3)
bab_3.pdf Restricted to Repository staff only Download (807kB) |
||
PDF (Bab 4)
bab_4.pdf Restricted to Repository staff only Download (25kB) |
||
|
PDF (Daftar pustaka)
dapus.pdf Download (45kB) |
|
PDF (Lampiran)
lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (384kB) |
Abstract
Penyakit infeksi merupakan masalah serius di Indonesia, termasuk di dalamnya resistensi mikroba terhadap obat-obatan yang ada. Tanaman obat potensial dikembangkan lebih lanjut pada penyakit infeksi namun masih banyak yang belum dibuktikan secara ilmiah. Salah satu tumbuhan hutan tropis Indonesia adalah Shorea accuminatissima yang termasuk dalam famili Dipterocarpaceae yang dilaporkan mempunyai kandungan senyawa fenolik yang memperlihatkan aktivitas biologi seperti antibakteri, antioksidan dan antifungi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak aseton kulit batang Shorea accuminatissima, menentukan fraksi aktif ekstrak aseton yang mempunyai aktivitas antibakteri tertinggi dengan bioautografi dan menguji aktivitas antibakteri fraksi aktif ekstrak aseton terhadap S. aureus dan P. aeruginosa multiresisten antibiotik. Ekstrak aseton diperoleh dengan metode maserasi, kemudian diuji aktivitas antibakterinya. Setelah ditentukan aktivitasnya, ekstrak aseton difraksinasi menggunakan kromatografi cair vakum (KCV). Fraksi yang diperoleh kemudian ditetapkan dan dikelompokkan menggunakan KLT. Setiap fraksi diuji bioautografi untuk melihat aktivitas antibakterinya menggunakan metode filter paper disk dengan bakteri uji S. aureus dan P. aeruginosa. Data diperoleh dengan melakukan pengamatan ada tidaknya zona hambatan. Fraksi dengan zona hambat terbesar merupakan fraksi aktif antibakteri terhadap S. aureus dan P. aeruginosa. Kemudian dilakukan uji aktivitas antibakteri terhadap S. aureus dan P. aeruginosa multiresisten antibiotik. Kadar terkecil yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri disebut sebagai kadar bunuh minimum ( KBM ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak aseton kulit batang Shorea accuminatissima mempunyai nilai KBM 0,25% b/v terhadap S. aureus multiresisten antibiotik dan nilai KBM 1% b/v terhadap P. aeruginosa multiresisten antibiotik. Fraksi aktif adalah fraksi C dengan zona hambat terbesar yaitu 18 mm untuk S. aureus dan 16 mm untuk P. aeruginosa. Fraksi aktif ekstrak aseton mempunyai nilai KBM 0,125% b/v terhadap S. aureus multiresisten antibiotik dan nilai KBM 0,25% b/v terhadap P. aeruginosa multiresisten antibiotik. Kata kunci: Shorea accuminatissima, bioautografi fraksi aktif, S. aureus dan P. aeruginosa multiresisten antibiotik, KBM.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Shorea accuminatissima, bioautografi fraksi aktif, S. aureus dan P. aeruginosa multiresisten antibiotik, KBM |
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Fakultas Farmasi > Farmasi |
Depositing User: | Mr. Edy Suparno |
Date Deposited: | 15 Feb 2012 10:18 |
Last Modified: | 15 Feb 2012 10:18 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/16858 |
Actions (login required)
View Item |