Kebermaknaan Hidup Pada Korban Perkosaan

Andriati, Kartini (2007) Kebermaknaan Hidup Pada Korban Perkosaan. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img]
Preview
PDF (Halaman Depan)
Halaman_Depan.pdf

Download (127kB)
[img]
Preview
PDF (Bab I)
BAB_I.pdf

Download (203kB)
[img] PDF (Bab II)
BAB_II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (106kB)
[img] PDF (Bab III)
BAB_III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (226kB)
[img] PDF (Bab IV)
BAB_IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (436kB)
[img] PDF (Bab V)
BAB_V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (44kB)
[img]
Preview
PDF (Daftar Pustaka)
DAFTAR_PUSTAKA.pdf

Download (43kB)

Abstract

Menjadi korban kriminalitas adalah satu dari sekian banyak situasi yang tidak diinginkan oleh siapapun. Salah satu tindak kriminal yang kerapkali terjadi adalah pemerkosaan, karena nyaris setiap hari selalu dapat ditemui kasus tindak perkosaan yang menimpa perempuan. Setelah mengalami perkosaan korban memiliki kehidupan yang tidak bermakna karena harus menanggung beban akibat tindakan perkosaan itu, baik beban secara fisik, psikologis serta beban sosial-psikologis. Banyak pribadi yang berhasil dengan gemilang mengatasi kesulitan-kesulitan dan perasaan-perasaan tak menyenangkan akibat penderitaannya. Mereka mampu mengubah kondisi penghayatan dirinya dari penghayatan tak bermakna menjadi bermakna, mampu menemukan hikmah dari penderitaannya. Pengalaman mereka ini kiranya sangat berharga untuk dicatat dan diteliti guna memperoleh gambaran mengenai cara-cara mereka mengatasi penderitaan, dan bagaimana mereka menemukan makna hidup serta mengembangkan hidup secara bermakna. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kebermaknaan hidup wanita yang berhasil mengatasi dampak negatif pasca peristiwa perkosaan yang dialaminya dan untuk mengungkap strategi yang digunakan dalam menghadapi dampak negatif pasca perkosaan. Subjek dalam penelitian ini adalah dua orang wanita korban perkosaan dengan rentan usia antara 21-26 tahun, peristiwa perkosaan minimal telah 1 tahun dan menjadi anak dampingan dari Legal Recources Center untuk Keadilan Jender dan Hak Asasi Manusia Semarang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan tes psikologi sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis induktif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah mengalami perkosaan korban merasa mereka telah kehilangan hidup mereka, tidak ada arti atau makna dalam kehidupan yang mereka jalani. Korban perkosaan merasa putus asa, marah, menangisi kejadian yang mereka alami, menyalahkan diri mereka sendiri sehingga mengalami perkosaan, mengalami trauma ketakutan dan rasa curiga berlebihan terhadap laki-laki, tidak percaya adanya Tuhan serta mencoba bunuh diri. Untuk menghadapi dampak negatif pasca perkosaan strategi yang digunakan korban meliputi penyangkalan, marah, depresi, tawar-menawar dan penerimaan. Kebermaknaan hidup pada korban perkosaan dapat dimunculkan melalui 9 kategori: 1) pemahaman diri, 2) kegiatan terarah, 3) makna hidup, 4) pengubahan sikap, 5) keikatan diri, 6)dukungan sosial, 7) ibadah dan do’a, 8) kebebasan berkehendak, 9) kehendak hidup bermakna.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: kriminalitas, perkosaan, kebermaknaan hidup
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions: Fakultas Psikologi > Psikologi
Depositing User: Ari Fatmawati
Date Deposited: 08 Feb 2012 08:55
Last Modified: 08 Feb 2012 11:55
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/16743

Actions (login required)

View Item View Item