RIYANTO, Didik Dwi (2008) HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN KONFLIK DENGAN INTENSI TURN OVER PADA KARYAWAN. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
PDF
F100970218.pdf Restricted to Repository staff only Download (307kB) |
Abstract
Turn over merupakan masalah fungsi operasional manajemen yang sangat merugikan perusahaan. Terlebih jika tunr over terjadi dalam lini menengah, kerugian yang ditanggung perusahaan akan semakin membengkak. Apabila karyawan mulai berpikir untuk pindah kerja, maka mereka akan sibuk untuk mencari kesempatan kerja di luar dan secara aktif akan mencarinya, dan jika mereka memperoleh kesempatan yang lebih baik mereka akan pindah kerja. Namun jika kesempatan itu tidak tersedia atau yang tidak tersedia tidak lebih baik daripada yang sekarang/kurang menarik, maka secara emosional dan mental mereka akan keluar dari perusahaan. Yaitu dengan datang terlambat, membolos, kurang antusias atau kurang memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara manajemen konflik dengan intensi turn over. Hipotesis yang diajukan: Ada hubungan negatif antara manajemen konflik dengan intensi turn over Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Prestasi Ide Jaya Sidoarjo yang berjumlah 79 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive non random sampling dengan karakteristik: a) karyawan bagian produksi; b) masa kerja minimal satu tahun; c) usia 20 – 40 tahun. Alat ukur yang digunakan adalah skala manajemen konflik dan skala intensi turn over. Adapun teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis product moment dan analisis stepwise Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan teknik korelasi product moment diperoleh nilai koefisien korelasi r = -0,405 dengan p = 0,000 (p < 0,01), yang berarti ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara manajemen konflik dengan intensi turn over. Semakin tinggi manajemen konflik maka semakin rendah intensi turn over karyawan dan sebaliknya. Peranan atau sumbangan efektif manajemen konflik terhadap intensi turn over sebesar 16,4% yang ditunjukkan oleh nilai koefisien determinan (r2) sebesar 0,164. Hal ini berarti masih terdapat 83,6% faktor faktor lain yang mempengaruhi intensi turn over di luar variabel manajemen konflik seperti faktor ekonomi, organisasi, individu, konflik peran, kejenuhan, struktur kekuasaan, locus of control, tipe kepribadian, stres. Berdasarkan hasil analisis stepwise diketahui aspek manajemen konflik yang paling dominan terhadap intensi turn over yaitu aspek emosi dengan memberikan sumbangan efektif = 18,001%. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara manajemen konflik dengan dengan intensi turn over. Semakin tinggi manajemen konflik maka semakin rendah intensi turn over karyawan dan sebaliknya.Berarti variabel manajemen konflik dapat dijadikan sebagai prediktor untuk memprediksikan intensi turn over karyawan.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | locus of control, tipe kepribadian, stres, manajemen konflik, intensi turn over |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Fakultas Psikologi > Psikologi |
Depositing User: | Mrs Esti Handayani |
Date Deposited: | 27 May 2009 03:08 |
Last Modified: | 17 Nov 2010 04:39 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/1663 |
Actions (login required)
View Item |