Penatalaksanaan Terapi Latihan Pada Kondisi Tetraparese Akibat Spondilolysthesis Vertebra Cervical II-III Di RSO Prof. DR. R. Soeharso Surakarta

HAZAKIM, GUFRON (2007) Penatalaksanaan Terapi Latihan Pada Kondisi Tetraparese Akibat Spondilolysthesis Vertebra Cervical II-III Di RSO Prof. DR. R. Soeharso Surakarta. Diploma thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img]
Preview
PDF (Hal Depan)
Halaman_Depan.pdf

Download (84kB)
[img]
Preview
PDF (Bab 1)
Bab_i.pdf

Download (39kB)
[img] PDF (Bab 2)
Bab_ii.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (469kB)
[img] PDF (Bab 3)
Bab_iii.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (35kB)
[img] PDF (Bab 4)
Bab_iv.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (252kB)
[img] PDF (Bab 5)
Bab_v.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (22kB)
[img]
Preview
PDF (Daftar Pustaka)
Daftar_Pustaka.pdf

Download (30kB)
[img] PDF (Lampiran)
Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (32kB)

Abstract

Tetraparese bukan merupakan suatu penyakit akan tetapi merupakan suatu akibat dari beberapa penyebab dimana terjadi kelemahan pada keempat anggota gerak . Salah satu penyebab tersebut adalah adanya kerusakan medulla spinalis oleh karena trauma vertebra. Pada kondisi tetraparese akibat spondilolisthesis vertebra CII-III menimbulkan problematik kapasitas fisik maupun keterbatasan kemampuan fungsional. Problematik kapasitas fisik yang terjadi berupa adanya nyeri dan penurunan kekuatan otot.. Kapasitas fungsional: Keterbatasan aktivitas fungsional (transfer, ambulasi) dari duduk, berdiri, jalan karena imobilisasi. Metode penelitian dalam karya tulis ilmiah ini penulis menggunakan rancangan penelitian berupa studi kasus dengan analisis deskriptif. Pembahasan ini bertujuan untuk mengungkap seberapa jauh hasil yang didapat atau efektifitas terapi latihan terhadap kondisi tetraparese akibat spondilolysthesis vertebra CII-III pada pasien Sdr. T yang berumur 17 th. Hasil menunjukkan bahwa selama 6 kali terapi, didapatkan hasil sebagai berikut: 1) VAS nilai nyeri berkurang, nyeri diam dari T1: 2,5, T6: 1. 2) Manual muscle testing (MMT) nilai kekuatan otot meningkat T1: Fleksor Shoulder 4/4, ekstensor shoulder 4/4, Abd shouder 4/4, Add shoulder 5/5, fleksor elbow 4/4, ekstensor elbow 4/4, Palmar fleksor 4/4, Palmar dorsal fleksor 4/4, fleksor hip 3+/3+, ekstensor hip 3+/3+, fleksor knee 3+/ 3+, ekstensor knee 3+/3+, plantar fleksor 4/4, dorsal fleksor ankle 4/4, evertor 3+/3+, invertor 3+/4; untuk nilai otot pada T6: Fleksor Shoulder 4+/4+, ekstensor shoulder 5/5, Abd shouder 5/5, Add shoulder 5/5, fleksor elbow 5/5, ekstensor elbow 5/5, Palmar fleksor 5/5, Palmar dorsal fleksor 5-/5-, fleksor hip 5/4+, ekstensor hip 5/4+, fleksor knee 5-/5- , ekstensor knee 5/5-, plantar fleksor 5/5, dorsal fleksor ankle 5/5, evertor 5/5, invertor 5/5; 3) Aktifitas fungsional telah meningkat dan dapat dievaluasi bahwa pasien pada T1 hanya mampu aktifitas diatas bed pada T6 sudah mampu berjalan. Kata kunci: Tetraparese, spondilolysthesis vertebra cervical dua-tiga, terapi latihan

Item Type: Karya ilmiah (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Tetraparese, spondilolysthesis vertebra cervical dua-tiga, terapi latihan
Subjects: R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology
Divisions: Fakultas Ilmu Kesehatan > Fisioterapi D3
Depositing User: Mr. Edy Suparno
Date Deposited: 18 Jan 2012 11:19
Last Modified: 18 Jan 2012 11:19
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/16544

Actions (login required)

View Item View Item